Seorang pelajar berusia 14 tahun asal Worcester, Massachusetts, Harris Wolobah meninggal dunia pada Jumat (2/9) karena mengalami komplikasi usai makan keripik pedas.
Lois Wolobah, ibunda sang bocah mengonfirmasi bahwa putranya meninggal karena tantangan bernama One Chip Challenge. Meski begitu hasil otopsi belum dikeluarkan oleh otoritas resmi.
One Chip Challenge menjadi tren di media sosial. Tantangan ini menggunakan keripik pedas tortila. Pelaku tantangan harus bertahan menahan kepedasan keripik ini. Mereka yang minum atau makan untuk mengobati pedas terlebih dahulu dinyatakan kalah.
Tantangan ini menggunakan keripik tortila pedas buatan Paqui. Dikutip dari berbagai sumber, keripik tortila ini memiliki tingkat kepedasan mencapai 1,7 juta Scoville. Sebagai perbandingan, kepedasan cabai Carolina Reaper tercatat 1,6 juta Scoville.
Baca juga: Bocah Seluma yang hanyut ditemukan meninggal
Baca juga: Bocah tujuh tahun meninggal dunia setelah digigit anjing
Keripik buatan Paqui ini dikemas dalam peti mati dan diberi peringatan agar dijauhkan dari jangkauan anak-anak. Keripik ini tidak boleh dimakan oleh siapa pun yang sensitif terhadap makanan pedas atau yang mengandung alergen.
Laman resmi Paqui menyebut, orang-orang yang mengikuti One Chip Challenge harus segera mencari bantuan medis jika mengalami kesulitan bernapas, pingsan, atau mual yang berkepanjangan.
Dikutip dari NBC Boston, juru bicara kepolisian Worcester membenarkan bahwa pihaknya sedang menyelidiki kematian remaja tersebut namun tidak mengatakan apakah penyelidikan tersebut terfokus pada potensi aktivitas kriminal.
Baca juga: SAR temukan seorang bocah meninggal di kolam bekas galian
Baca juga: Polisi kembangkan kasus video viral bayi meninggal di ambulans
Juru bicara Sekolah Umum Worcester mengkonfirmasi pada hari Senin bahwa Harris merasa sakit dan pergi ke UKS. Dia kemudian diizinkan pulang ke rumah bersama keluarganya.
Di Amerika Sarikat, One Chip Challenge telah beberapa kali menimbulkan korban di kalangan pelajar. Tahun lalu, beberapa kepala sekolah di Bay Area California mengeluarkan peringatan mengenai bahaya keripik pedas tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023
Lois Wolobah, ibunda sang bocah mengonfirmasi bahwa putranya meninggal karena tantangan bernama One Chip Challenge. Meski begitu hasil otopsi belum dikeluarkan oleh otoritas resmi.
One Chip Challenge menjadi tren di media sosial. Tantangan ini menggunakan keripik pedas tortila. Pelaku tantangan harus bertahan menahan kepedasan keripik ini. Mereka yang minum atau makan untuk mengobati pedas terlebih dahulu dinyatakan kalah.
Tantangan ini menggunakan keripik tortila pedas buatan Paqui. Dikutip dari berbagai sumber, keripik tortila ini memiliki tingkat kepedasan mencapai 1,7 juta Scoville. Sebagai perbandingan, kepedasan cabai Carolina Reaper tercatat 1,6 juta Scoville.
Baca juga: Bocah Seluma yang hanyut ditemukan meninggal
Baca juga: Bocah tujuh tahun meninggal dunia setelah digigit anjing
Keripik buatan Paqui ini dikemas dalam peti mati dan diberi peringatan agar dijauhkan dari jangkauan anak-anak. Keripik ini tidak boleh dimakan oleh siapa pun yang sensitif terhadap makanan pedas atau yang mengandung alergen.
Laman resmi Paqui menyebut, orang-orang yang mengikuti One Chip Challenge harus segera mencari bantuan medis jika mengalami kesulitan bernapas, pingsan, atau mual yang berkepanjangan.
Dikutip dari NBC Boston, juru bicara kepolisian Worcester membenarkan bahwa pihaknya sedang menyelidiki kematian remaja tersebut namun tidak mengatakan apakah penyelidikan tersebut terfokus pada potensi aktivitas kriminal.
Baca juga: SAR temukan seorang bocah meninggal di kolam bekas galian
Baca juga: Polisi kembangkan kasus video viral bayi meninggal di ambulans
Juru bicara Sekolah Umum Worcester mengkonfirmasi pada hari Senin bahwa Harris merasa sakit dan pergi ke UKS. Dia kemudian diizinkan pulang ke rumah bersama keluarganya.
Di Amerika Sarikat, One Chip Challenge telah beberapa kali menimbulkan korban di kalangan pelajar. Tahun lalu, beberapa kepala sekolah di Bay Area California mengeluarkan peringatan mengenai bahaya keripik pedas tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023