Rejanglebong, (Antara) - Perkembangan harga jual karet di petani dalam sejumlah kecamatan di Kabupaten Rejanglebong Provinsi Bengkulu, saat ini mulai mengalami kenaikan.

Menurut pengusaha penampungan karet di Desa Tanjung Sanai I Kecamatan Padang Ulak Tanding, Irawan Effendi, Minggu (10/5) saat ini harga karet di petani saat ini untuk jenis karet harian dengan harga beli Rp5.500-6.000 per kg, sedangkan untuk karet bulanan Rp7.000 per kg.

"Harganya mulai membaik terhitung sejak awal Mei 2015 lalu, perkembangan harga jual karet ini berkemungkinan akan terus naik seiring dengan membaiknya pasaran karet dunia," katanya.

Sedangkan harga beli karet di tingkat gudang untuk karet harian Rp7.000 per kg dan karet harian Rp9.000 per kg.

Harga jual karet ditingkatan petani tersebut mengalami kenaikan dibandingkan sebulan lalu, dimana karet harian sebelumnya hanya berkisar Rp4.500-5.000 per kg, dan karet bulanan Rp6.000 per kg.

Sementara itu harga karet di gudang sebelumnya untuk karet harian Rp6.000 dan karet bulanan Rp7.000-7.500 per kg.

Produksi karet hasil perkebunan rakyat yang ditampungnya itu umumnya berasal dari sejumlah desa di Kecamatan Padang Ulak Tanding, Kota Padang, Binduriang, Sindang Beliti Ilir dan Sindang Beliti Ulu. Jika produksi getah karet masyarakat sedang banyak terutama saat musim kemarau karet yang ditampungnya per bulan 40-50 ton.

Untuk menjaga harga jual karet asal daerah itu agar tetap tinggi dia mengimbau kalangan petani karet setempat agar selalu menjaga kualitas karet yang dihasilkan. Jika karet yang dijual masyarakat kotor atau di campur dengan barang-barang untuk memberatkan timbangkan maka akan merugikan petani itu sendiri.

"Kalau karetnya kotor atau berisi tatal akan merugikan petani itu sendiri. Pengusaha tidak akan membelinya karena tidak laku dipasaran nasional dan internasional, selain itu karet kotor ini juga akan merusak harga pasaran karet lainnya," kata Irawan Effendi yang juga anggota DPRD Rejanglebong itu.***3***


Pewarta: Oleh Nur Muhamad

Editor : Triono Subagyo


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015