Dinas Perikanan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyatakan, meskipun terjadi pengeringan irigasi di daerah ini namun aktivitas budi daya ikan di Balai Benih Ikan (BBI) tetap berjalan karena kebutuhan air dipasok dari sumur bor.
 
"Kami memakai mesin penggerak dan mesin untuk menyedot air dari sumur bor untuk mengisi air kolam ikan di BBI," kata Kabid Perikanan Budi Daya Dinas Perikanan Kabupaten Mukomuko Fitra Juliatmi, di Mukomuko, Jumat.
 
Pemerintah Kabupaten Mukomuko sejak sebulan terakhir melakukan pengeringan irigasi Air Manjuto untuk kepentingan salah satunya pembangunan sarana dan prasarana irigasi.
 
Ia mengungkapkan, akibat pengeringan air irigasi tersebut aktivitas BBI di wilayah Kecamatan Lubuk Pinang yang selama ini mengandalkan air irigasi untuk melakukan budi daya ikan di daerah itu menjadi terbatas.
 
Ia mengatakan, meskipun pemerintah menggunakan sumur bor untuk memasok kebutuhan air BBI, namun jumlahnya terbatas, atau tidak sebanyak volume air yang berasal dari irigasi.
 
"Karena kini pengeringan irigasi, terkendala kita aktivitas terbatas mulai pembenihan dan pembesaran ikan," ucapnya.
 
Dalam situasi sekarang ini, ia mengatakan, instansi tidak bisa melakukan pengeringan air kolam, padahal sekarang ada ikan yang sudah waktunya yang mau dipanen.
 
"Saat ini kami terkendala untuk memanen ikan, karena selama ini untuk memanen ikan tersebut membutuhkan air irigasi, kalau dikeringkan bagaimana dengan pengganti air tersebut," ujarnya pula.
 
Kendati demikian, ia mengatakan, tanpa air irigasi di wilayah ini, ikan yang ada di dalam kolam BBI tersebut tetap dipanen tetapi tidak selancar saat menggunakan air irigasi.
 
Sementara itu, ia menyebutkan, sebanyak 19 kolam ikan di BBI daerah ini, namun sebanyak 11 kolam ikan yang aktif, sisanya tidak aktif karena bocor dan bagian dinding kolam mengalami kerusakan.
 
Sedangkan stok benih ikan yang ada di BBI daerah ini mencapai 100 ribu ekor jenis ikan nila.

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023