Bengkulu (Antara) - Pemerintah Kota Bengkulu mulai merevitalisasi infrastruktur irigasi persawahan yang ada di kota itu guna mendorong swasembada pangan dan tumbuhnya lahan sawah baru.

"Ada lima lokasi pada lima kecamatan yang kita perbaiki tahun ini, saat ini sudah masuk proses tender," kata Plt Kepala Dinas PU Kota Bengkulu, Nuriansyah di Kota Bengkulu, Minggu.

Menurut dia tidak hanya untuk swasembada semata, namun perbaikan tersebut juga merupakan upaya untuk menekan alih fungsi lahan sawah menjadi perkebunan sawit.

Lahan sawah di Kota Bengkulu juga banyak menjadi pembangunan properti baru seperti rumah toko (ruko), tempat indekos, serta penginapan.

"Kita sudah siapkan anggaran dari nasional sebesar Rp5 miliar, dan dana pendamping dari APBD 10 persen dari jumlah anggaran," kata dia.

Sementara itu, Dinas Pertanian Kota Bengkulu mendata lebih dari 700 hektare lahan sawah di daerah itu sudah beralih fungsi.

"Hampir 30 persen dari lahan sawah di Kota Bengkulu ini tidak dapat kita pertahankan, masyarakat menilai sawah tidak memiliki nilai ekonomis," kata Kepala Dinas Pertanian  Kota Bengkulu, Matriani Amran.

Jumlah lahan sawah yang masih bisa ditanami, menurut dirinya hanya tersisa seluas 2.015 hektare yang tersebar di beberapa kecamatan Kota Bengkulu.

"Namun tidak seluruhnya merupakan lahan produktif, banyak petani atau kelompok tani yang mengeluhkan lahan mereka tidak produktif, " kata dia.

Petani mengeluhkan sawah mereka, banyak yang tidak bisa ditanami, kalau tetap ditanami padi, bisa terancam gagal panen atau hasil panen tidak memuaskan.

"Ini akibat kurangnya irigasi air, pengairan tidak lancar membuat lahan tidak produktif, jadi pemilik lahan sawah lebih memilih menjadikan lahannya untuk ditanami sawit, atau membangun perumahan," ujarnya.***1***

Pewarta: Oleh Boyke LW

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015