Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Komunitas pelestari warisan budaya yang tergabung dalam "Bengkulu Heritage Society", menggelar "long march" dari Masjid Jamik menuju tugu Thomas Parr sebagai bentuk kampanye pelestarian warisan budaya.

"Kegiatan ini masih dalam rangkaian hari warisan budaya dunia yang diperingati setiap 18 April dan kami dari komunitas 'Bengkulu Heritage Society' turut menyerukan penyelamatan warisan budaya Bengkulu," kata Direktur "Bengkulu Heritage Society" Muhammad Iksan di sela-sela aksi "long march", Sabtu sore.

Aksi dimulai dari Masjid Jamik yang merupakan masjid yang dibangun Bung Karno saat menjalani pengasingan di Bengkulu pada 1938 hingga 1942.

Sebelum melaksanakan "long march", anggota komunitas membagikan brosur yang berisikan informasi sejarah singkat sejumlah benda cagar budaya di Bengkulu kepada pengguna jalan raya.

"Brosur yang berisikan informasi tentang benda cagar budaya kali ini fokus pada tiga benda cagar budaya yakni masjid Jamik, tugu Thomas Parr dan rumah pengasingan Bung Karno," katanya.

Komunitas yang anggotanya berasal dari berbagai kalangan mulai dari pelajar, mahasiswa, dan para profesional itu baru berusia dua bulan.

Kondisi warisan budaya dan sejarah Bengkulu yang luput dari pelestarian dan pemanfaatan menjadi keprihatinan anggota komunitas.

Padahal, Kota Bengkulu merupakan kota bersejarah yang dibuktikan dengan sejumlah tinggalan yang memiliki nilai sejarah dan budaya tinggi.

Seperti dua benda cagar budaya (BCB) yang dikunjungi anggota komunitas yakni Masjid Jamik dan Tugu Thomas Parr.

"Masjid Jamik salah satu kebanggaan Kota Bengkulu yang berada tepat di jantung kota dan kondisinya saat ini baik karena masih digunakan sebagai tempat ibadah," katanya.

Sementara Tugu Thomas Parr yang disebut warga setempat "Kuburan Bulek" atau kuburan bulat merupakan tugu peringatan atas perjuangan rakyat Bengkulu melawan pendudukan kolonialis Inggris.

"Tapi perawatan terhadap tugu kurang optimal, terutama keterlibatan pemerintah daerah yang melakukan pemugaran dan berusaha menghubungkan dengan bangunan baru dan kondisinya terbengkalai," katanya.

Melalui Hari Warisan Budaya Dunia tahun 2012 ini, komunitas Bengkulu Heritage Society mengajak seluruh komponen masyarakat agar turut menjaga dan melestarikan warisan budaya Bengkulu.

Pelestarian tidak hanya menyangkut warisan budaya fisik melainkan juga non fisik, atau berkaitan dengan nilai-nilai kearifan lokal yang diwariskan. (ANT)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012