Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, meminta pihak perusahaan yang membangun rumah sakit pratama di daerah ini menyediakan mesin molen cor berkapasitas besar dalam rangka mempercepat pekerjaan pembangunan rumah sakit tersebut. 

"Keterlambatan itu karena ada peralatan utama yang belum memadai seperti molen cor idealnya jangan yang mini, untuk itu kita minta kapasitas besar, kalau bisa 3,5 kubik, lima dan tujuh kubik sehingga bisa menutupi keterlambatan pekerjaan," kata Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Jajad Sudrajat di Mukomuko, Sabtu.
 
Ia mengatakan, rencananya Minggu ini mesin tersebut datang, dan mesin itu untuk mengejar keterlambatan pengecoran bobot. 
 
Kendati demikian, katanya, pembangunan pengecoran bobot rumah sakit pratama masih berjalan karena pihak penyedia mempunyai molen kecil sebanyak empat unit dan ukuran mini dengan kapasitas 0,75 kubik. 
 
Ia mengatakan, saat ini progres perkembangan pembangunan rumah sakit pratama, ada deviasi sekitar enam persen pada minggu sebelumnya, minggu ini belum dihitung. 
 
Dari target sebesar 34,77 persen, minus enam persen dari target, tetapi secara umum masih terkendali belum masuk kontrak kritis. 
 
"Kita memang sudah memberikan peringatan antisipasi kontrak kritis. Kalau terjadi kontrak kritis kita ada beberapa tahapan pengeluaran sumber daya manusia (SDM) tindaklanjut SDM," ujarnya. 
 
Kemudian, katanya, ada rapat pembuktian keterlambatan serta upaya yang dilakukan oleh penyedia barang dan jasa pemerintah untuk mengejar keterlambatan tersebut. 
 
Ia mengatakan, jumlah pekerja pembangunan rumah sakit pratama sebanyak 130 orang terbagi menjadi beberapa kelompok, ada pekerjaan gedung utama, gedung irna, dan power house, dan gizi. 
 
"Semua pekerja itu dibagi untuk melakukan pekerjaan beberapa bangunan rumah sakit pratama tersebut. Mudah-mudahan akhir Desembar pekerjaan selesai," ucapnya. 
 
Sementara itu, pemerintah daerah setempat tahun 2023 mendapatkan dana alokasi khusus (DAK) sebesar Rp61 miliar dari Pemerintah Pusat untuk pembangunan rumah sakit pratama tersebut.
 
Dari anggaran sebesar Rp61 miliar tersebut, biaya untuk pembangunan fisik rumah sakit pratama sebesar Rp39 miliar dan alat kesehatan Rp22 miliar.
 
 

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Anom Prihantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023