Rejanglebong (Antara) - Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Rejanglebong Provinsi Bengkulu, saat ini tengah melakukan penanganan 280 ekor ternak sapi di daerah itu yang mengalami gangguan reproduksi.

"Penanganan 280 ekor ternak sapi yang mengalami gangguan reproduksi ini dilakukan oleh Disnakan Rejanglebong bekerjasama dengan BPTU-HPT Provinsi Sumsel dan Balai Veteriner Lampung. Penanganan ternak yang mengalami gangguan reproduksi itu terhitung sejak awal Mei lalu dan saat ini masih terus berjalan," kata Kepala Puskeswan Curup Firi Asdianto, di Rejanglebong, Selasa.

Penanganan 280 ekor ternak sapi yang mengalami gangguan reproduksi di daerah tersebut kata dia, mereka lakukan guna membantu kalangan peternak setempat dalam pengembangbiakannya dan menjaga populasi ternak sapi untuk kebutuhan daging di Rejanglebong.

Selain melakukan penanganan gangguan reproduksi tim yang diturunkan ini juga melakukan pelaksanaan kawin suntik atau inseminasi buatan.

"Untuk program inseminasi buatan ini harus dipantau selama tiga bulan ke depan dan diberikan vitamin, obat cacing dan obat-obatan lainnya. Program penanganan gangguan reproduksi dan inseminasi buatan ini diberikan pemerintah secara gratis," ujarnya.

Untuk itu ia mengimbau kalangan peternak yang mendapati hewan ternak mereka yang mengalami gangguan reproduksi ataupun yang akan melakukan inseminasi buatan agar menghubungi Puskeswan terdekat atau datang langsung ke Disnakan Rejanglebong, karena program ini digulirkan pemerintah untuk membantu peternak dalam mengatasi permasalahan dalam pengembangbiakan sapi.

Sementara itu ciri-ciri ternak yang mengalami gangguan reproduksi kata dia, antara lain sapi tidak pernah birahi, sapi gadis sudah dua tahun lebih tidak mintak kawin.

Kemudian kawin berulang-kali namun gagal baik itu dilakukan secara alami maupun kawin suntik, serta kelamin keluar nanah dan lainnya.***3***

Pewarta: Oleh Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015