Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu mengajak kalangan petani di daerah itu untuk membudidayakan tanaman sawit.

"Kalangan petani di Rejang Lebong terutama di wilayah Lembak kita ajak untuk membudidayakan tanaman sawit, selain harga jual buahnya cukup tinggi juga perawatannya mudah," kata Kepala Distankan Rejang Lebong Zulkarnain di Rejang Lebong, Kamis.

Dia menjelaskan, budidaya tanaman sawit di daerah itu saat ini masih sedikit, di mana berdasarkan data BPS tahun 2022 lalu luasannya berkisar 900 hektare, dengan sebaran terbanyak dalam lima kecamatan di wilayah Lembak.

Pengembangan tanaman sawit di Kabupaten Rejang Lebong, kata dia, dalam bentuk perkebunan rakyat, di mana dari 15 kecamatan di Rejang Lebong yang lahannya cocok atau sesuai dengan agroklimatnya berada dalam lima kecamatan di wilayah Lembak yakni Kecamatan Padang Ulak Tanding (PUT), Kota Padang, Sindang Beliti Ilir, Sindang Beliti Ulu dan Kecamatan Binduriang.

Dalam setiap kesempatan saat melakukan kegiatan di wilayah Lembak dirinya selalu mendorong masyarakat setempat untuk membudidayakan tanaman sawit dengan menggunakan bibit unggul dan bukan bibit asalan.

"Kendati saat ini luasan perkebunan sawit di Kabupaten Rejang Lebong saat ini masih sedikit, tetapi Alhamdulillah pada tahun 2023 ini kita mendapatkan dana bagi hasil atau DBH sawit sebesar Rp5 miliar," terangnya.

Menurut dia, untuk membantu budidaya tanaman sawit dalam lima kecamatan di wilayah Lembak Kementerian Pertanian pada tahun 2023 ini akan memberikan bantuan program peremajaan sawit rakyat (PSR) seluas 52 hektare.

Kalangan petani sawit yang akan mendapatkan bantuan ini harus tergabung dalam kelompok tani serta memenuhi beberapa kriteria di antaranya kebunnya sudah memiliki sertifikat, kemudian selain administrasi secara tertulis juga foto udara dengan menggunakan drone.

Sedangkan kriteria lainnya perkebunan sawit yang dimiliki sudah tidak lagi produktif lagi atau telah berumur lebih dari 20 tahun, tanamannya menggunakan bibit asalan dan produksinya rendah, jarak tanam tidak sesuai ketentuan.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023