Pertamina ajak warga Bengkulu wujudkan elpiji subsidi tepat sasaran

 

"Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel terus berkomitmen untuk memastikan stok dan penyaluran elpiji 3 kilogram tetap aman serta tepat sasaran," kata Area Manager Communication, Relation & CSR Sumbagsel Tjahyo Nikho Indrawan lewat pesan elektronik diterima di Bengkulu, Senin.

 

Salah satu dukungan masyarakat agar elpiji bersubsidi tersalurkan tepat sasaran, tepat harga dan peruntukan yakni dengan membeli elpiji jenis tersebut di pangkalan resmi Pertamina.

 

"Kami mengimbau masyarakat untuk membeli elpiji 3 kilogram di pangkalan resmi Pertamina. Untuk pemenuhan kebutuhan elpiji 3 kilogram masyarakat di Kabupaten Mukomuko dapat memperolehnya di SPBU 24.383.22, Pangkalan Ariyen Novica, Pangkalan Septo, Pangkalan Ferizal, dan Pangkalan Raditya Ibnu A," katanya.

 

Untuk diketahui, Pertamina hanya menyalurkan sampai ke tingkat pangkalan resmi. Pengecer elpiji bersubsidi bukanlah lembaga penyalur resmi dan bagian dari Pertamina. 

 

Selain itu saat ini, Pertamina tengah melakukan uji coba pencocokan data dan transaksi digital elpiji 3 kilogram. Dalam pembelian komoditas tersebut, konsumen hanya diwajibkan membawa KTP saat pembelian.

 

Pencocokan data konsumen rumah tangga dan usaha mikro dilakukan di sub-penyalur atau pangkalan resmi elpiji 3 kilogram tanpa perlu penggunaan ponsel atau gawai milik konsumen.

 

Pertamina juga mengimbau agar masyarakat menggunakan elpiji sesuai peruntukannya. Elpiji bersubsidi merupakan produk subsidi yang ditujukan khusus masyarakat yang kurang mampu.

 

Sebelumnya, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu akan mengawasi sejumlah pangkalan elpiji 3 kilogram yang diduga menjual kembali kepada pengecer atau warung.

 

"Pangkalan seperti itu kami awasi karena hampir sebulan pangkalan tersebut menjual kembali ke warung," kata Kabid Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Mukomuko Hutri Wahyudi.