Rejanglebong (Antara) - Wakil Bupati Rejanglebong Provinsi Bengkulu, Syafewi meminta  pengunjung taman wisata alam (TWA) gunung api Bukit Kaba agar menjaga kebersihan lingkungan di lokasi wisata tersebut.

"Pengunjung yang datang tidak membuang sampah sembarangan, apalagi itu merupakan kawasan wisata alam yang harus dijaga agar tidak tercemar sampah dan tentunya dapat mengurangi keindahan pemandangan," kata Wabup Syafewi di Rejanglebong, Kamis.

Menjaga kebersihan di kawasan wisata alam Bukit Kaba kata dia, bukan hanya tanggungjawab petugas pengelola kawasan wisata namun tanggungjawab semua pengunjung yang datang ke lokasi itu, apalagi yang datang kebanyakan berasal dari perkumpulan pencinta alam,.

Kawasan TWA gunung api Bukit Kaba sendiri tambah dia, merupakan salah satu kawasan wisata kebanggaan Rejanglebong disamping kawasan wisata lainnya seperti Danau Mas Harun Bestari dan Suban Air Panas. Jika lokasi wisata ini terlihat bersih tentunya akan membuat orang betah untuk berlama-lama di lokasi wisata yang ada di daerah itu.

Sejauh ini kawasan TWA Bukit Kaba sendiri masih menjadi kewenangan BKSDA Provinsi Bengkulu, namun kendati demikian pihak Pemkab setempat telah melakukan pembangunan sarana pendukung berupa pembangunan akses jalan menuju lokasi, sedangkan untuk menuju ke puncak gunung harus mendapat izin dari BKSDA Provinsi Bengkulu.

Sementara itu menurut Samidi (45) petugas pengelola kelompok sadar wisata (Pokdarwis) gunung api Bukit Kaba, sampah yang berserakan di sejumlah lokasi di kawasan itu saat ini sudah mereka bersihkan bersama dengan kelompok pencinta alam dari salah satu SMA di Kota Curup.

Kawasan wisata alam Bukit Kaba sendiri kata dia, pada hari libur sekolah belakangan ini banyak dikunjungi palajar dan mahasiswa serta pengunjung lainnya yang datang dari berbagai daerah di Bengkulu maupun dari Provinsi Sumsel.

"Kebanyakan dari pelajar tingkat SMP, SMA dan kalangan mahasiswa yang datang dari Kota Curup, Kota Bengkulu serta dari luar daerah seperti Kota Palembang, Lubuklinggau dan daerah lainnya. Mereka datang ke sini pada hari libur sekolah dan saat libur akhir pekan," ujarnya.

Setiap pengunjung yang datang selain dikenakan biaya masuk kata dia, juga diwajibkan untuk melapor ke petugas pemantau kawasan wisata Bukit Kaba yang dinamakan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Bukit Kaba, yang dibentuk berdasarkan Peraturan Desa Sumber Urip dan berlangsung sejak beberapa tahun belakangan.

Kepada para pengunjung yang datang ke kawasan itu pihaknya selalu mengingatkan mereka agar tetap berkoordinasi dengan petugas Pokdarwis, serta menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan, kemudian menjaga dan merawat rambu-rambu peringatan maupun penunjuk arah yang ada di kawasan wisata alam Bukit Kaba.***1***

Pewarta: Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015