Bengkulu,  (Antara) - Pemerintah Kota Bengkulu melalui Dinas Sosial beserta Satpol PP, Senin siang merazia gelandangan dan pengemis di sejumlah lampu merah jalan protokol di kota itu.

Razia yang dipimpin Kepala Dinas Sosial Kota Bengkulu, Syarifuddin bertujuan untuk memberikan kenyamanan bagi pengendara dan keamanan peminta dan gelandangan tersebut.

Razia dimulai dari Simpang Empat Sukamerindu, di lokasi tersebut petugas menganamkan dua orang wanita yang sedang meminta-minta kepada pengendara yang berhenti di simpang lampu merah.

Ketika dilakukan penangkapan, salah seorang pengemis melakukan pemberontakan akibat tidak ingin dibawa ke kantor dinas sosial oleh petugas, namun petugas tetap memaksannya masuk ke dalam mobil petugas untuk dibawa.

Kemudian petugas Satpol pp melanjutkan perjalanan menuju simpang Lima Kota Bengkulu, di tempat tersebut petugas berhasil mengamankan tiga orang pengemis, dua perempuan dan satu laki-laki.

Tidak jauh berbeda dengan pengemis yang di tangkap pertama, salah seorang pengemis di Simpang Lima menolak untuk diangkut ke mobil satpol pp, bahkan pengemis tersebut rela berguling di aspal untuk bertahan agar tidak dibawa anggota Satpol PP.

Razia kembali di lanjutkan menuju simpang Skip, namun di temat tersebut petugas tidak mendapatkan satu pun pengemis yang sedang beraksi, diduga pengemis yang biasa mangkal di simpang skip telah terlebih dahulu pergi sebelum petugas datang.

Petugas kembali menangkap 4 pengemis di simpang Padang Harapan kota Bengkulu, dua diantaranya masih anak-anak. Petugas pun langsung membawa ke Kantor Dinas Sosial untuk didata dan diberikan pembinaan.

Kepala Dinas Sosial kota Bengkulu Syarifuddin c mengatakan, seluruh pengemis yang tertangkap akan didata dan diberikan pembinaan agar tidak kembali mengulangi kegiatannya di sepanjang jalur protokol, karena sangat menggangu kenyamanan pengendara.

"Dinas sosial dan Satpol PP akan terus melakukan razia terhadap pengemis dan gelandangan yang ada di jalur protokol, terlebih di bulan puasa, dimana pengemis semakin banyak," kata dia.

Pengemis yang tertangkap hari ini, rata-rata adalah para pengemis yang telah pernah tertangkap oleh petugas, ujar Syarifuddin.

Para pengmis ini nantinya setelah didata diberikan pengarahan dan menandatangi surat pernyataan tidak akan kembali ke profesinya tersbut setelah diantarkan ke rumah masing-masing.

"Kita sudah menawarkan kepada para pengemis yang tertangkap, terlebih kepada anak di bawah umur agar mau di rawat serta di urus di panti asuhan milik dinas sosial, karena nantinya di panti asuhan hidupnya akan terjamin, namun seluruh pengemis tidak mau untuk tinggal di panti asuhan, pihak dinas sosialpun tidak dapat memaksa," kata Syarifuddin.

Menurut salah seorang pengemis, Erna menuturkan dirinya mengemis karena tidak mempunyai keahlian yang lain, selain itu pengelihatannya juga tergannggu sehingga memilih untuk mengemis untuk menghidupi kedua orang anaknya.

" suami aku idak bekerja, jadi aku terpaksa mengemis, sebelumnya juga pernah tertangkap oleh petugas satpol PP", ujarnya.*

Pewarta: Abdurrahman

Editor : Triono Subagyo


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015