Bengkulu, (Antara) - Warga Kota Bengkulu mempertanyakan keseriusan pemerintah setempat menertibkan gelandangan dan pengemis yang masih banyak minta-minta di persimpangan jalan dan membahayakan keselamatan mereka maupun pengguna jalan.
"Katanya akan ditertibkan tetapi masih banyak yang berkeliaran. Dan orangnya itu-itu saja bahkan bertambah terutama anak-anak," kata Hilmansyah, warga Kota Bengkulu, di kota itru, Selasa.
Ia mengatakan, bukannya tidak peduli terhadap keberadaan para pengemis tersebut, namun lebih ditekankan pada keselamatan mereka serta pengendara lainnya karena cukup berbahaya berada di tengah jalan.
"Memang mereka beroperasi ketika kendaraan sedang berhenti saat lampu merah, tetapi terkadang ketika kendaraan mulai bergerak mereka masih ada di tengah dan berjalan untuk menepi," kata dia.
Warga lainnya Iwan mengatakan gelandangan dan pengemis umumnya berada di lokasi yang padat akan kendaraan sehingga cukup mengganggu, apalagi saat ini sedang ramai-ramainya lalu lintas menjelang Lebaran.
"Katanya pemkot akan menertibkan, tetapi hingga kini masih banyak pengemis di kota ini," ujar dia.
Dinas Sosial Kota Bengkulu sebelumnya menggelar penertiban gelandangan dan pengemis (gepeng) yang minta-minda di kawasan pusat Kota Bengkulu.
"Tadi jam 10.00 WIB kita tertibkan, tetapi tidak langsung kami amankan untuk dibina. Namun kita imbau secara persuasif dulu untuk tidak mengemis di pusat kota," kata Kepala Dinas Sosial Kota Bengkulu, Sudarto Widyoseputro pada pekan ke empat Juli lalu.
Menurut dia, Dinsos Kota Bengkulu memberi tenggat waktu kepada gelandangan dan pengemis agar tidak lagi melakukan aktivitas mereka meminta-minta di beberapa persimpangan pusat kota.
"Kita lihat sampai tiga hari ke depan, jika mereka masih kembali lagi mengemis di sini (Simpang lima, Kota Bengkulu), maka akan kami amankan," kata dia.
Satuan Tanggap Darurat Bencana yang ditugaskan Dinsos untuk penertiban, katanya, mendapati sebanyak sembilan orang `gepeng` sedang minta-minta.
"Kita temukan sembilan orang, kemudian kami tanya apa keinginan mereka. Opsi pertama, apakah mau dibina atau pilihan kedua kembali ke daerah asal dan berusaha hidup mandiri. Mereka memilih opsi kedua untuk tidak akan mengemis lagi. Soal sedikitnya gepeng yang kita temukan sedangkan pada hari biasanya banyak, kami belum bisa pastikan apakah bocor informasi penertiban dan diketahui gepeng," katanya.
Jika setelah tiga hari ke depan gepeng tetap tidak menghiraukan imbauan Dinsos Kota, maka seluruh gelandangan dan pengemis yang ditemukan minta-minta di pusat kota akan ditertibkan, untuk kemudian dibina oleh dinas sosial.
"Bagi mereka yang tidak ingin kembali ke daerah asalnya maka akan kita bina, mungkin lewat bansos atau melalui rehabilitasi sosial," katanya.
Penertiban, kata dia, digelar karena jumlah gelandangan dan pengemis di Kota Bengkulu semakin meningkat.
"Semakin hari gepeng bertambah banyak, dan penertiban juga terkait kerena sebentar lagi Idul Fitri. Jangan sampai suasana lebaran menjadi ajang mereka untuk mengemis sehingga dapat meresahkan para pengguna jalan," katanya. *
Warga Bengkulu tanyakan keseriusan pemkot tertibkan gelandangan
Selasa, 6 Agustus 2013 9:50 WIB 1145