Bengkulu (Antara) - Masyarakat adat yang berdiam di Pulau Enggano, berjarak 106 mil laut dari Kota Bengkulu menawarkan wisata ekosistem mangrove yang masih asli di sejumlah titik di pulau terluar itu.

"Ada yang di dalam kawasan konservasi dan ada juga yang di luar kawasan yang kondisinya masih asli," kata Ketua Barisan Pemuda Adat Nusantara (BPAN) Enggano, Yudi Ariawan di Bengkulu, Jumat

Ia mengatakan kawasan wisata mangrove yang ditawarkan antara lain di Teluk Kio, Kahabi, Berahau, Kiyoyo, Kitap dan Kiabah.

Dari enam lokasi itu, tiga lokasi yang berada di dalam kawasan konservasi di bawah pengelolaan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu, yakni Teluk Kio, Kiyoyo dan Kiabah.

"Sedangkan tiga lokasi berada di luar kawasan konservasi yakni di Kitab, Kahabi, dan Berahau," ucapnya.

Beberapa kegiatan yang ditawarkan kepada wisatawan antara lain berperahu menjelajahi kawasan mangrove, memancing dan jelajah hutan mangrove.

Selain itu kegiatan pemantauan flora dan fauna di ekosistem mangrove juga menarik untuk dijelajahi wisatawan dengan minat khusus.

"Seperti burung migrasi yang rutin menyinggahi Pulau Enggano pada musim tertentu," ucapnya.

Untuk mendampingi para wisatawan menjelajahi habitat mangrove di pulau itu, warga setempat sudah menyediakan pemandu yang berpusat di Desa Meok.

Selain wisata mangrove, menurut Yudi wisata bawah laut juga memiliki potensi di pulau yang dihuni lebih 2.800 jiwa itu.

"Termasuk selancar, selam dan snorkling bisa dilakukan di sekitar Pulau Dua dan Pulau Merbau," katanya.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu Rudi Perdana mengatakan potensi ekowisata Bengkulu menjadi salah satu andalan untuk menggaet turis ke daerah ini.

"Ekosistem bawah laut dan hutan tropis menjadi objek wisata andalan, termasuk habitat bunga rafflesia dan habitat gajah Seblat," katanya.     

Termasuk perairan Pulau Enggano kata dia kondisinya masih alami untuk dijelajahi, apalagi transportasi udara sudah masuk ke pulau terluar itu.***1***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015