Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu menyebutkan vaksinasi massal hewan penular rabies (HPR) di wilayah itu sepanjang tahun 2023 dilakukan secara terbatas.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Rejang Lebong Zulkarnain di Rejang Lebong, Senin, mengatakan jumlah populasi HPR jenis anjing, kucing dan kera tersebar dalam 15 kecamatan lebih dari 30.000 ekor.
"Vaksinasi HPR tahun 2023 ini kita lakukan secara terbatas sesuai dengan stok vaksin yang kita miliki. Sepanjang tahun 2023 ini vaksinasi massal yang kita lakukan hanya bisa dilakukan terhadap 3.700 ekor HPR," kata dia.
Dia menjelaskan sejak tiga tahun belakangan kegiatan vaksinasi massal HPR di Kabupaten Rejang Lebong tidak bisa dilaksanakan dalam 156 desa/kelurahan, dan hanya dilakukan di titik-titik tertentu saja.
Stok vaksin HPR yang miliki Kabupaten Rejang Lebong sebelumnya, kata dia, sebagian besar berasal dari pemerintah pusat (Kementan), namun sejak pandemi COVID-19 tidak ada lagi, dan otomatis hanya mengandalkan bantuan Pemprov Bengkulu dan pengadaan dengan menggunakan APBD Rejang Lebong.
"Untuk tahun 2023 ini HPR yang kita vaksin hanya 3.700 ekor, sebanyak 2.500 ekor kita vaksin menggunakan vaksin pengadaan dari APBD Rejang Lebong. Kemudian 1.000 ekor menggunakan vaksin bantuan Pemprov Bengkulu, dan 200 ekor lagi menggunakan vaksin bantuan dari PDHI Bengkulu," jelasnya.
Sementara itu untuk pelaksanaan vaksinasi massal HPR tahun 2024 nanti, pihaknya telah mengajukan pengadaan vaksin HPR dalam APBD Rejang Lebong 2024 yang tengah dibahas DPRD Rejang Lebong saat ini sebanyak 5.000 dosis.
Dia berharap pengadaan vaksin HPR ini dapat disetujui DPRD setempat, dan juga mendapat tambahan yang lebih banyak dari Pemprov Bengkulu, serta adanya bantuan vaksin dari pemerintah pusat.
"Vaksinasi HPR ini penting dilakukan guna meminimalisir penularan virus rabies akibat terkena gigitan anjing, kucing maupun kera. Vaksinasi ini diberikan kepada hewannya," demikian Zulkarnain.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Rejang Lebong Zulkarnain di Rejang Lebong, Senin, mengatakan jumlah populasi HPR jenis anjing, kucing dan kera tersebar dalam 15 kecamatan lebih dari 30.000 ekor.
"Vaksinasi HPR tahun 2023 ini kita lakukan secara terbatas sesuai dengan stok vaksin yang kita miliki. Sepanjang tahun 2023 ini vaksinasi massal yang kita lakukan hanya bisa dilakukan terhadap 3.700 ekor HPR," kata dia.
Dia menjelaskan sejak tiga tahun belakangan kegiatan vaksinasi massal HPR di Kabupaten Rejang Lebong tidak bisa dilaksanakan dalam 156 desa/kelurahan, dan hanya dilakukan di titik-titik tertentu saja.
Stok vaksin HPR yang miliki Kabupaten Rejang Lebong sebelumnya, kata dia, sebagian besar berasal dari pemerintah pusat (Kementan), namun sejak pandemi COVID-19 tidak ada lagi, dan otomatis hanya mengandalkan bantuan Pemprov Bengkulu dan pengadaan dengan menggunakan APBD Rejang Lebong.
"Untuk tahun 2023 ini HPR yang kita vaksin hanya 3.700 ekor, sebanyak 2.500 ekor kita vaksin menggunakan vaksin pengadaan dari APBD Rejang Lebong. Kemudian 1.000 ekor menggunakan vaksin bantuan Pemprov Bengkulu, dan 200 ekor lagi menggunakan vaksin bantuan dari PDHI Bengkulu," jelasnya.
Sementara itu untuk pelaksanaan vaksinasi massal HPR tahun 2024 nanti, pihaknya telah mengajukan pengadaan vaksin HPR dalam APBD Rejang Lebong 2024 yang tengah dibahas DPRD Rejang Lebong saat ini sebanyak 5.000 dosis.
Dia berharap pengadaan vaksin HPR ini dapat disetujui DPRD setempat, dan juga mendapat tambahan yang lebih banyak dari Pemprov Bengkulu, serta adanya bantuan vaksin dari pemerintah pusat.
"Vaksinasi HPR ini penting dilakukan guna meminimalisir penularan virus rabies akibat terkena gigitan anjing, kucing maupun kera. Vaksinasi ini diberikan kepada hewannya," demikian Zulkarnain.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023