Rejanglebong,  (Antara) - Penderita Demam Berdarah Dengue yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Curup Kabupaten Rejanglebong Provinsi Bengkulu, terhitung Januari-Juni 2015 mencapai 112 pasien.

"Dalam enam bulan terakhir penderita DBD yang menjalani perawatan di RSUD Curup ini selalu masuk dalam 10 besar penyakit paling banyak diderita masyarakat selain penyakit kronis," kata Direktur RSUD Curup Tanzilul Azhar didampingi Kasi Rekam Medis, Sri Maryati di Rejanglebong, Kamis.

Penderita DBD yang menjalani perawatan di RSUD Curup dan masuk dalam kategori 10 besar penyakit yang paling banyak diderita warga tersebut kata dia, antara lain pada Januari di peringkat lima dengan 19 kasus, bulan Februari peringkat satu dengan 37 kasus.

Selanjutnya Maret peringkat lima dengan 26 kasus, April diperingkat empat dengan 24 kasus, Mei diperingkat empat dengan 23 kasus serta Juni sebanyak sembilan kasus namun tidak masuk 10 besar.

Warga yang terserang DBD dan telah menjalani perawatan di RSUD setempat kata dia, berasal dari tingkatan anak-anak hingga dewasa. Para penderita DBD ini sebagian besar berasal dari 15 kecamatan di Rejanglebong dan sisanya berasal dari Kabupaten Kepahiang dan Lebong terutama sejumlah kecamatan yang berada di perbatasan antardaerah.

Jumlah pasien DBD yang menjalani perawatan di daerah itu pada tahun ini tambah dia, terbilang meningkat mengingat sepanjang 2014 lalu pasien serupa yang menjalani perawatan di RSUD Curup hanya ada 55 orang.

Sebelumnya Kepala Dinas Kesehatan Rejanglebong, Ahmad Juli, mengingatkan kalangan masyarakat setempat untuk mewaspadai penyebaran DBD di daerah itu terutama memasuki musim pencaroba saat ini dengan jalan menjaga kebersihan lingkungan, serta melakukan gerakan 3M yakni menguras bak mandi, menutup tempat air dan mengubur barang bekas.

Merebaknya kasus DBD di daerah ini tambah dia, selain pengaruh perubahan musim dari kemarau ke musim hujan, juga kurangnya kesadaran warga dalam menjaga kebersihan lingkungan sehingga lingkungan kotor akan menjadi tempat pengembangbiakan jentik nyamuk dan berpotensi menimbulkan penyakit lainnya.***4***


Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Triono Subagyo


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015