Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), kota Bengkulu sejak lima bulan terakhir, mulai mengembangkan usaha di sektor air kemasan "Hidayah Water" untuk memenuhi permintaan konsumen khususnya para pelanggan sekitar 38 ribu rumah tangga, terlebih saat musim kemarau belakangan ini.

Kebutuhan air kemasan itu sangat diharapkan para pelanggan, khususnya saat mereka mengadakan hajatan dan lainnya, karena kualitas air dalam kemasan cup dan botolan itu sangat terjamin, kata direktur PDAM Kota Bengkulu Ir Syamsu Bahri di Bengkulu, Rabu.

"Kita saat ini belum mencari pemasaran di luar kota, di samping produksi masih rendah juga permintaan dari masyarakat kota terus meningkat, sedangkan harga jual Rp12 ribu per dus," kata dia.

Ia mengatakan produksi air kemasan PDAM itu sekarang setiap harinya baru mencapai 60-80 ribu per dus isi 40 cup.

Pembukaan lini usaha air kemasan oleh PDAM Kota Bengkulu merupakan langkah inovatif pertama sejak berdirinya perusahaan ini puluhan tahun lalu.

Selama musim kemarau, PDAM bekerja sama dengan PMI dan organisasi lainnya, telah membagikan ratusan tank air bersih untuk masyarakat yang membutuhkan, terutama mereka yang memiliki sumur gali yang sudah kering.

PDAM Bengkulu juga terus berupaya mengembangkan jaringan sambungan air baru untuk rumah tangga, terutama di area perumahan baru yang belum memiliki akses air bersih. Meskipun debit air bersih menurun selama musim kemarau, kebutuhan dasar pelanggan dan masyarakat umum tetap terpenuhi. 

Syamsu, yang telah bekerja di PDAM selama bertahun-tahun dan menjabat berbagai posisi sebelum menjadi direktur utama, berkomitmen untuk terus memperluas dan mengembangkan layanan PDAM. Mulai tahun depan, PDAM Kota Bengkulu akan memanfaatkan sumber air bersih dari Sungai Musi, dengan proyek pembangunan jaringan pipa besar dari PLTA Musi ke Kota Bengkulu dan beberapa kabupaten terdekat.

Dia membenarkan selama musim kemarau debit air bersih jauh berkurang seiring surutnya beberapa sungai sebagai sumber bahan baku PDAM.

Meski demikian untuk kebutuhan rumah tangga pelanggan maupun masyarakat lain nya tetap terpenuhi, mereka membutuhkan untuk mandi dan cuci saja, sedangkan untuk masak dan air minum sehari-hari dibantu oleh air mineral kemasan.

"Saya sudah bekerja di PDAM puluhan tahun silam, mulai dari pekerja buruh gali saluran, pernah memegang beberapa jabatan dan terakhir dipercaya menjadi direktur utama, ingin terus membesarkan dan mengembangkan sumber priuk nasi rumah tangganya," tutur Syamsu.

Pewarta: Zulkifli

Editor : Anom Prihantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023