Bengkulu (Antara) - Sebesar 66 persen dari hampir 2 juta jiwa warga Provinsi Bengkulu belum memiliki akses terhadap air bersih, kata Kepala Bidang PP2 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah  Provinsi Bengkulu Rizky Aldi.

"Akses air bersih artinya sumber air terlindungi dan distribusi lancar," kata Rizky di Bengkulu, Rabu.

Saat lokakarya media yang digelar Program Peningkatan Kualitas Permukiman (P2KP) Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bengkulu, Rizky mengatakan masyarakat yang mengandalkan air sungai belum tergolong memiliki akses air bersih.

Sebagian besar masyarakat di daerah ini kata dia mengandalkan air sungai dan sumur-sumur untuk mendapatkan air bersih.

Dari 10 kabupaten dan kota tambah dia, Kabupaten Bengkulu Tengah memiliki akses terhadap air bersih terendah yakni 14 persen.

Karena itu, program pemberdayaan masyarakat dalam penyediaan akses air bersih menurut dia masih perlu didukung, sebab air adalah salah satu kebutuhan dasar manusia.

Sebagian besar kata Rizky masyarakat di daerah ini sudah mengkonsumsi air yang layak, tapi aksesnya tidak layak mulai dari tempat penampungan, sumber mata air hingga distribusi.

Di sisi lain, sebagian sudah memiliki akses air bersih yang baik tapi kualitas air tergolong buruk.

Ia mengatakan untuk skala rumah tangga, kebutuhan air bersih mencapai 60 liter atau delapan hingga sembilan galon per hari.

Sementara Satker P2KP Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bengkulu, Sarosa Agung Nugroho mengatakan P2KP yang sebelumnya bernama PNPM Mandiri Perkotaan mendorong partisipasi masyarakat dalam penyediaan sarana air bersih, sanitasi dan menanggulangi wilayah kumuh.

"Program ini adalah jenis pembangunan yang mengedepankan keswadayaan dengan anggaran tiap kelurahan mencapai Rp850 juta," ujarnya.

Masyarakat kata dia dapat mengusulkan pembangunan penampungan air atau mengusulkan program pembangunan sumur bor dengan skala kecil, misalnya tingkat rukun tetangga.

Pada tahun anggaran 2015 tambahnya, tersedia dana sebesar Rp50 miliar dari APBN untuk program P2KP yakni mengentaskan wilayah kumuh perkotaan.

"Bila masyarakat kesulitan akses air bersih, bisa mengusulkan pembangunan fisik misalnya sumur bor atau tempat penampungan air," ucapnya.

Lokakarya media tersebut diikuti puluhan jurnalis di Kota Bengkulu, dengan tujuan dapat menyosialisasikan P2KP kepada masyarakat untuk menanggulangi kemiskinan.***3***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015