Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, akan mengusulkan penambahan guru berstatus pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) setiap tahun guna memenuhi kebutuhan guru di daerah itu.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Rejang Lebong Rezza Pakhlevie di Rejang Lebong, Jumat, mengatakan, jumlah guru baik berstatus ASN dan honorer yang mengajar di TK, SD dan SMP di wilayah itu saat ini mencapai 3.668 orang terdiri dari 1.879 guru berstatus ASN dan 1.789 orang berstatus guru honorer.

Baca juga: Rejang Lebong gelar "Gebyar Pentas Seni Daerah" lestarikan budaya

"Jumlah guru yang ada di Kabupaten Rejang Lebong ini masih kurang walaupun sudah dapat kuota guru PPPK, kita setiap tahunnya akan terus mengusulkan penambahan guru melalui PPPK," kata dia.

Dia menjelaskan, ketersediaan guru yang bertugas di sekolah tingkat TK, SD dan SMP tersebar dalam 15 kecamatan di Rejang Lebong terutama yang berstatus ASN terus berkurang karena banyak yang masuk usia pensiun, pindah tugas dan meninggal dunia.

Kebutuhan guru di Kabupaten Rejang Lebong, kata dia, sejak 2022 lalu mulai program PPPK sebanyak 141 orang dan Tahun 2023 mendapatkan kuota sebanyak 300 orang.

Baca juga: Bawaslu Rejang Lebong turunkan alat peraga kampanye melanggar aturan

Menurut dia, saat ini jumlah kebutuhan guru di Kabupaten Rejang Lebong masih dipenuhi oleh guru berstatus honorer, di mana jumlahnya hampir sama banyak dengan guru berstatus ASN.

Adanya rencana penghapusan tenaga guru honorer yang dilakukan oleh pemerintah pusat paling lambat akhir 2023 ini dinilainya akan berpengaruh dengan ketersediaan guru di sejumlah sekolah di wilayah itu terutama yang berada di daerah pelosok.

"Kalau guru honorer ini dihapuskan maka siapa lagi yang akan mengisi kekurangan guru di Kabupaten Rejang Lebong saat ini. Kami berharap pemerintah pusat dan daerah bisa mencari solusi untuk mengatasinya," demikian Rezza Paklevie.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023