Bengkulu (Antara) - Produksi padi petani di wilayah Provinsi Bengkulu merosot hingga 50 persen akibat kekeringan yang melanda wilayah ini dalam dua bulan terakhir.

"Hasil panen kami turun sampai 50 persen karena padi kekurangan air," kata Nurjanah, petani Kecamatan Selagan Raya Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, saat dihubungi dari Bengkulu, Kamis.

Ia mengatakan dalam kondisi cuaca baik, produksi padi mencapai 4,5 hingga 5 ton per hektare turun menjadi 2,5 ton per hektare.

Menurut dia, meski air irigasi ada, padi tetap butuh hujan, terutama saat memasuki fase berbunga.

"Kalau tidak ada hujan, padi stres dan mulai dihinggapi penyakit," ucapnya.

Ia mengatakan ada 350 hektare areal persawahan yang sudah memanen padi mereka di wilayah itu yang dialiri irigasi Air Kepayang.

Selain itu, seluas 80 hektare dan 27 hektare dari persawahan yang diairi irigasi Selagan Kecil dan Sungai Landai.

"Panennya beriringan dan hampir semuanya mengalami penurunan produksi," ucapnya.

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015