Bengkulu (Antara) - Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bengkulu mengusulkan pengadaan 500 unit mesin tempel ke Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk membantu para nelayan yang sebagian besar masih menggunakan perahu dayung.

"Masih banyak nelayan yang menggunakan perahu dayung, jadi mesin tempel ini akan membantu mereka," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Bengkulu, Rinaldi, di Bengkulu, Jumat.

Ia menyatakan hampir 50 persen nelayan di Bengkulu masih menggunakan perahu dayung untuk mencari ikan.

Kondisi itu, menurut dia, membuat para nelayan di wilayah ini kalah bersaing dengan nelayan dari provinsi lain di wilayah perairan Pantai Barat Sumatera.

Nelayan dari empat provinsi mulai dari Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Lampung bebas mengambil ikan di perairan Bengkulu.

Hal itu sesuai dengan peraturan wilayah pengelolaan perairan (WPP), sehingga nelayan di wilayah Bengkulu harus dibekali alat tangkap yang standar.

"Kalau alat tangkap nelayan kita seperti saat ini, mereka akan jadi penonton di lautnya sendiri," ujarnya lagi.

Menurut Rinaldi, selain mengusulkan pengadaan mesin tempel, pihaknya juga mengusulkan pengadaan perahu berbobot 30 gross ton ke KKP.

Ia menambahkan, dengan penambahan alat tangkap tersebut, hasil tangkapan ikan nelayan Bengkulu diharapkan meningkat.

Nelayan di wilayah itu, kata dia lagi, hanya didukung dengan kapal berbobot di bawah 10 gross ton (GT) yang tidak memungkinkan untuk menangkap ikan jauh ke tengah laut dengan ancaman gelombang besar.

Dengan alat tangkap itu, nelayan di daerah ini hanya mampu melaut dengan jarak maksimal 4 mil laut, sedangkan potensi ikan berlimpah, yakni pada 572 titik yang berada 12 mil ke tengah laut.***1***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015