"Memang dalam dua tahun mungkin lebih, hasil tangkapan nelayan kecil kita atau nelayan pinggiran yang di bawah lima mil operasionalnya hasil tangkapannya sangatlah menurun. Ini karena mungkin cuaca buruk, kadang mereka melaut hasil tidak sesuai yang diharapkan," ujar Tarzan saat dikonfirmasi di Kota Bengkulu, Sabtu.
Selain itu, menurut informasi dari para nelayan akan terjadi setelah adanya musim kemarau yang lumayan panjang sedangkan saat ini Bengkulu masih musim penghujan.
Sementara itu, para nelayan di kawasan Pantai Malabero, Kecamatan Teluk Segara, Kota Bengkulu mengeluh karena hasil tangkapan ikan berkurang.
Kurangnya hasil tangkapan tersebut disebabkan karena bibit-bibit ikan di laut berkurang sehingga populasi ikan sedikit serta kondisi cuaca yang tidak menentu.
"Kalau kini jauh menurunnya. Karena penyebabnya itu bibit-bibit ikan itu sudah habis. Tidak bisa tumbuh lagi, tumbuh besar," sebut salah seorang nelayan di Pantai Malabero Agus Mulyadi.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Pulau Baai meminta agar nelayan dan kapal tongkang untuk waspada karena adanya gelombang tinggi di perairan Bengkulu yang mencapai empat meter.
"Diperkirakan akan terjadi gelombang tinggi di perairan Bengkulu yang berkisar 2,5 hingga empat meter," sebut Kepala Seksi Data Informasi BMKG Pulau Baai Bengkulu Anang Anwar.
Untuk ketinggian gelombang di perairan Bengkulu berkisar 1,25 hingga 2,5 meter, tinggi gelombang di perairan Enggano 2,5 hingga 4 meter dan tinggi gelombang di Samudera Hindia Barat Bengkulu yaitu 2,5 hingga 4,0 meter.
Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk waspada potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang berdurasi singkat di sejumlah wilayah.