Bengkulu (Antara) - Setelah dilanda kekeringan lebih dari satu bulan, hujan lebat mengguyur Kota Bengkulu dan sekitarnya, Sabtu siang.

"Hujan hari ini memang sudah diperkirakan tiga hari lalu," kata Kepala Seksi Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bengkulu, Sudiyanto di Bengkulu, Sabtu.

Ia mengatakan, meski memasuki musim kering hingga pertengahan Oktober 2015, hujan dengan intensitas ringan masih berpotensi terjadi di wilayah Kota Bengkulu.

Menurut dia, musim kering pada pertengahan tahun ini dipengaruhi oleh elnino di mana suhu muka laut agak dingin.

"Tapi masih tergolong elnino lemah, artinya beberapa wilayah di Bengkulu masih berpotensi dilanda hujan meski intensitas ringan," ucapnya.

Namun, ada daerah yang paling parah mengalami musim kering yakni Kabupaten Lebong yang berbatasan dengan Provinsi Jambi dan Kabupaten Kepahiang yang berbatasan dengan Provinsi Sumatera Selatan.

Musim kering di dua wilayah ini dipengaruhi oleh wilayah sekitar yang dilanda kemarau cukup parah yakni Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan.

Sebelumnya, kekeringan yang terjadi di wilayah Bengkulu sudah dikeluhkan warga yang kesulitan air bersih yang dipasok PDAM serta petani padi sawah irigasi di Kelurahan Dusun Besar Kota Bengkulu.

"Air PAM lebih sering mati, kalaupun mengalir air yang keluar sudah keruh," kata Ikrar.

Sejumlah warga yang memiliki usaha jasa cucian pakaian (laundry), bahkan terpaksa menutup sementara usahanya hingga waktu yang tidak bisa ditentukan.

Para petani juga mengeluhkan debit air yang menurun drastis sehingga tanaman padi seluas lebih 200 hektare terancam gagal panen.

"Kami terpaksa menggunakan mesin pompa untuk menyedot air dari irigasi sekunder ke dalam petak sawah," kata Budi, petani setempat.***3***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015