Bengkulu (Antara) - Perkembangan harga barang jasa di Kota Bengkulu pada Juli 2015 cenderung mengalami kenaikan sehingga mengakibatkan inflasi sebesar 1,38 persen.

"Angka ini lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yakni Juni yang mengalami inflasi 0,89 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu, Dodi Herlando, di Bengkulu, Senin.

Saat memberikan keterangan pers kepada jurnalis, Dodi mengatakan bahwa inflasi di Kota Bengkulu terjadi pada semua kelompok pengeluaran yakni kelompok bahan makanan sebesar 2,52 persen, kelompok makanan jadi, minuman dan rokok serta tembakau sebesar 0,04 persen.

Berikutnya kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar mengalami inflasi sebesar 0,03 persen, kelompok sandang sebesar 1,94 persen kelompok kesehatan sebesar 0,58 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,65 persen.

"Kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan juga mengalami inflasi cukup tinggi yaitu 2,96 persen," ucapnya.

Lebih khusus, kata dia, inflasi pada Juli 2015 disebabkan naiknya tarif angkutan udara, angkutan antarkota, kenaikan harga cabai merah, ikan nila, daging ayam ras, tulang sapi, biaya sekolah, baju kaos tanpa kerah dan beberapa komoditi lainnya.

Sedangkan penurunan harga beberapa komoditi antara lain bawang merah, minyak goreng, apel, tomat buah, bawang putih, sawi hijau, jeruk, besi beton, minuman ringan, dan beberapa komoditi lainnya tidak mampu meredam inflasi yang terjadi bulan ini.

Ia menambahkan bahwa berdasarkan pemantauan BPS di 82 kota di Indonesia, pada Jli 2015 terjadi inflasi di 80 kota dan dua kota mengalami inflasi.

Inflasi terendah terjadi di Kota Pematang Siantar sebesar 0,03 persen, sedangkan kota yang mengalami deflasi tertinggi di Merauke dengan besaran 0,65 persen.***3***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015