Mukomuko (Antara) - Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, tahun ini merehab saluran irigasi yang rusak untuk mengairi seluas 7.500 hektare sawah di daerah itu.

"Kita rehab saluran irigasi tersier agar pasokan air ke sawah lancar. kegiatan ini dari dana bantuan sosial seluas 4.500 hektare sawah dan dana alokasi khusus (DAK) 3.000 hektare," kata Kabid Prasarana dan Sarana Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan (DP3K) Kabupaten Mukomuko Elxandi, di Mukomuko, Senin.

Menurutnya, kegiatan rehab saluran irigasi ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mengatasi permasalahan petani setempat yang kekurangan air saat musim kemarau sekarang ini.

Selama ini pun, menurutnya, yang menjadi permasalahan petani di Kecamatan Lubuk Pinang dan Kecamatan V Koto adalah ketersediaan air irigasi sayap kanan dan sayap kiri untuk sawah mereka.

"Air irigasi sayap kanan dan sayap kiri itu banyak tetapi masalahnya banyak saluran yang bocor sehingga air tidak mengalir ke sawah petani," ujarnya.

Untuk itu, katanya, saat ini saluran irigasi yang jebol dan bocor tersebut direhab agar air irigasi mengalir lancar masuk ke sawah petani.

Menurutnya, kalau sumber air irigasi dari Sungai Air Manjuto masih sangat besar sehingga belum berpengaruh saat musim kemarau sekarang ini.

"Kalau sawah di irigasi teknis di daerah itu tidak terpengaruh dengan keadaan kekeringan sekarang ini. Kecuali sawah tadah hujan. Tetapi sudah dibantu dengan mesin air," ujarnya.

Ia mengatakan, rehab saluran ini juga dilaksanakan di areal persawahan tadah hujan yang sudah ada saluran dam parit. Tujuannya agar air mengalir melalui saluran tersier mengali lancar ke sawah tadah hujan..***3***

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015