Amerika Serikat pada Rabu (3/1) menyangkal tuduhan bahwa negaranya atau Israel menjadi dalang serangan mematikan di Iran saat upacara mengenang jenderal utama Iran yang tewas terbunuh empat tahun lalu oleh AS di Iran.
"AS tidak terlibat dalam bentuk apapun, dan tuduhan apa pun yang mengatakan sebaliknya tidak masuk akal," ujar juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller dalam pengarahan pers.
"Kami tidak memiliki alasan untuk percaya bahwa Israel terlibat dalam ledakan ini," sambung dia.
Ledakan terjadi pada rute menuju pemakaman di kota tenggara Kerman, dimana Qassem Soleimani, mantan kepala Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Islam, dimakamkan.
Sebanyak 103 orang tewas, menurut Sayyed Mohammad Saberi, kepala Organisasi Kedaruratan kota.
Soleimani tewas terbunuh pada 3 Januari 2020 dalam serangan drone AS dekat bandara Baghdad di Irak.
Sumber: Anadolu
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024
"AS tidak terlibat dalam bentuk apapun, dan tuduhan apa pun yang mengatakan sebaliknya tidak masuk akal," ujar juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller dalam pengarahan pers.
"Kami tidak memiliki alasan untuk percaya bahwa Israel terlibat dalam ledakan ini," sambung dia.
Ledakan terjadi pada rute menuju pemakaman di kota tenggara Kerman, dimana Qassem Soleimani, mantan kepala Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Islam, dimakamkan.
Sebanyak 103 orang tewas, menurut Sayyed Mohammad Saberi, kepala Organisasi Kedaruratan kota.
Soleimani tewas terbunuh pada 3 Januari 2020 dalam serangan drone AS dekat bandara Baghdad di Irak.
Sumber: Anadolu
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024