Moskow (ANTARA) - Iran tidak pernah berupaya untuk membunuh Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump, kata Presiden Iran Masoud Pezeshkian pada Rabu.
"Ini adalah salah satu skema yang dirancang Israel dan negara lain untuk menyebarkan Iranofobia (rasa takut terhadap Iran). ... Iran tidak pernah mencoba atau berencana untuk membunuh siapa pun. Setidaknya sejauh yang saya tahu," kata Pezeshkian kepada penyiar berita NBC.
Iran tidak pernah berniat untuk membunuh Trump dan tidak memiliki rencana untuk melakukan hal itu ke depannya, ujar dia menambahkan.
Trump sebelumnya menuding Iran atas apa yang disebutnya sebagai langkah khusus terhadap dirinya, dengan menambahkan bahwa "seluruh militer AS sedang memantau dan menunggu".
Melalui siaran pers kampanye Trump pada September disebutkan bahwa Trump mendapat arahan dari Kantor Direktur Intelijen Nasional AS tentang adanya kemungkinan upaya pembunuhan oleh Iran terhadapnya.
Trump menambahkan bahwa Iran "takut" akan kekuatan dan tekad Trump dan ingin calon presiden dari Partai Demokrat Kamala Harris menang dalam pemilu karena "kelemahannya".
Pejabat intelijen AS sebelumnya telah memberi tahu Trump bahwa ancaman itu semakin intens dalam beberapa bulan terakhir dan pejabat penegak hukum AS di semua lembaga berusaha untuk memastikan bahwa Trump aman.
Tercatat ada dua upaya pembunuhan terhadap Trump sejak Juli, namun belum ada bukti yang terungkap, yang menghubungkan upaya pembunuhan tersebut dengan Iran.
Sumber: Sputnik