Mukomuko (Antara) - Pejabat Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyatakan musim kemarau tahun ini tidak mempengaruhi tanaman padi sawah di kawasan irigasi teknis di daerah itu.

"Kalau tanaman padi di irigasi teknis tetap memperoleh air. Di Kecamatan Selagan Raya petani baru selesai panen," kata Kabid Pertanian Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan (DP3K) Kabupaten Mukomuko Hari Mastaman di Mukomuko, Senin.

Hari Mastaman Mengatakan hal itu usai mengikuti acara halal bihalal yang diselenggarakan pemerintah setempat di Kecamatan Selagan Raya dan Kecamatan Penarik.

Namun, ia mengatakan, belum mengetahui produksi padi sawah di Kecamatan Selagan Raya. Karena petani di wilayah tersebut baru selesai panen.

"Kita hitung dahulu produksinya turun atau tidak saat musim kemarau sekarang ini," ujarnya.  

Selain itu, katanya, di wilayah lain di daerah itu, instansi itu belum menerima laporan dari petani yang mengeluhkan gagal panen akibat sawahnya mengalami kekeringan.

Biasanya, katanya, kalau ada permasalahan sedikit saja petani langsung melapor ke dinas itu. Selanjutnya dinas turun untuk mengecek kebenaran laporan itu.

"Kalau ada petani yang gagal panen pasti melapor ke kami. Tetapi sampai sekarang belum ada laporan," ujarnya.

Ia mengatakan, sawah yang mengalami kekeringan itu di Desa Semundam, Kecamatan Ipuh karena sawah di wilayah itu tadah hujan. Tetapi sudah dibantu dua mesin air.

Pada saat musim kemarau sekarang ini, katanya, siap membantu bila ada petani yang membutuhkan peralatan mesin air untuk mengairi sawahnya. ***3***

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015