Bengkulu (Antara) - Produksi cabai besar di Provinsi Bengkulu mencapai 46.166 ton pada 2014 atau meningkat sebanyak 6.165 ton bila dibandingkan dengan produksi pada 2013.

"Ada peningkatan produksi sebesar 15,41 persen dibandingkan produksi 2013," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu Dodi Herlando di Bengkulu, Selasa.

Ia mengatakan peningkatan produksi cabai besar karena luas panen meningkat seluas 1.641 hektare atau sebesar 28,34 persen bila dibandingkan dengan luas panen pada 2013 seluas 5.791 hektare.

Namun, peningkatan luas panen tidak diikuti peningkatan  produktivitas di mana terjadi penurunan sebesar 0,70 ton per hektare atau turun 10,07 persen.

Peningkatan produksi cabai besar kata dia terjadi di empat kabupaten yakni Rejanglebong, Kaur, Bengkulu Utara dan Seluma.

Kenaikan produksi tertinggi terjadi di Rejanglebong sbesar 10.721 ton atau naik 40,41 persen, sekaligus menjadi produsen cabai besar terbesar mencapai 37.251 ton atau 80,69 persen dari total produksi daerah itu.

"Sedangkan penurunan produksi tertinggi terjadi di Kabupaten Mukomuko sebesar 3.665 ton atau 83 persen," ucapnya.

Peningkatan produksi cabai besar menurut dia tidak diikuti produksi cabai rawit yang justru turun sebanyak 4.000 ton.

Produksi cabai rawit di Provinsi Bengkulu pada 2014 sebesar 8.918 ton atau mengalami penurunan sebesar 31,01 persen bila dibandingkan dengan produksi pada 2013.

"Pengembangan cabai rawit kurang diminati, padahal harganya bertahan tinggi," katanya.

Luas panen cabai rawit pada 2014 tambah dia berkurang seluas 184 hektare atau sebesar 8,54 persen bila dibandingkan luas panen pada 2013 mencapai 2.155 hektare dan produktivitas sebesar 1,47 ton per hektare.

Berdasarkan sebaran produksi pada 2014, Kabupaten Rejanglebong merupakan sentra produksi cabai rawit, mencapai 4.393 ton atau sebesar 49,27 persen dari total produksi daerah itu.***3***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015