Rejanglebong, (Antara) - Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, tahun ini mengusulkan balai benih ikan (BBI) di daerah itu agar memperoleh sertipikat.
"BBI yang diusulkan untuk mendapatkan sertipikat cara budidaya ikan baik atau CBIB dari pemerintah pusat yang memiliki legalitas secara nasional dan internasional. BBI yang diusulkan untuk mendapatkan sertipikat CBIB ini ialah BBI Dusun Baru, Kecamatan Curup Selatan," kata Kepala Disnakan Rejanglebong, Amrul Eby, di Rejanglebong.
Pentingnya bagi BBI di daerah itu dalam mendapatkan sertipikat ini, kata dia, selain untuk legalitas juga mendukung program pemerintah pusat dalam bidang kemaritiman, di mana masing-masing BBI harus memiliki standar nasional dan internasional sehingga bisa bersaing dengan bangsa-bangsa lain pada masa era perdagangan bebas mendatang.
Untuk itu pihaknya saat ini telah menyiapkan sarana dan prasaran pendukung guna mendapatkan sertipikat ini diantaranya laboratorium mini serta peralatan pendukung lainnya.
Kemudian mengatur tatakelola pembibitan ikan, serta membatasi orang agar tidak keluar masuk daerah pembibitan karena akan mengganggu kegiatan dan peningkatan kebersihan maupun sanitasi kolam pembibitan.
"Secara berangsur-angsur berbagai keperluan sarana dan prasarana di BBI Dusun Baru ini akan ditingkatkan, seperti untuk pembangunan pagar keliling akan diusulkan dalam penyusunan R-APBD 2016. Sedangkan untuk sarana dan prasaran BBI lainnya akan dilakukan pada tahun selanjutnya," ujarnya.
Sejauh ini BBI yang dimiliki Kabupaten Rejanglebong sebanyak empat lokasi masing-masing, BBI Belumai di Kecamatan Padang Ulak Tanding, kemudian BBI Babakan Baru Kecamatan Bermani Ulu, BBI Rimbo Recap dan BBI Dusun Baru di Kecamatan Curup Selatan.
Empat balai benih ini setiap tahunnya memroduksi ikan hingga jutaan ekor benih ikan dari berbagai jenis seperti ikan nila, mas, lele dan patin.
Benih ikan ini selain untuk pemenuhan kebutuhan usaha perkolaman di Rejanglebong juga dipasarkan untuk kebutuhan daerah lainnya di Bengkulu dan daerah lainnya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015
"BBI yang diusulkan untuk mendapatkan sertipikat cara budidaya ikan baik atau CBIB dari pemerintah pusat yang memiliki legalitas secara nasional dan internasional. BBI yang diusulkan untuk mendapatkan sertipikat CBIB ini ialah BBI Dusun Baru, Kecamatan Curup Selatan," kata Kepala Disnakan Rejanglebong, Amrul Eby, di Rejanglebong.
Pentingnya bagi BBI di daerah itu dalam mendapatkan sertipikat ini, kata dia, selain untuk legalitas juga mendukung program pemerintah pusat dalam bidang kemaritiman, di mana masing-masing BBI harus memiliki standar nasional dan internasional sehingga bisa bersaing dengan bangsa-bangsa lain pada masa era perdagangan bebas mendatang.
Untuk itu pihaknya saat ini telah menyiapkan sarana dan prasaran pendukung guna mendapatkan sertipikat ini diantaranya laboratorium mini serta peralatan pendukung lainnya.
Kemudian mengatur tatakelola pembibitan ikan, serta membatasi orang agar tidak keluar masuk daerah pembibitan karena akan mengganggu kegiatan dan peningkatan kebersihan maupun sanitasi kolam pembibitan.
"Secara berangsur-angsur berbagai keperluan sarana dan prasarana di BBI Dusun Baru ini akan ditingkatkan, seperti untuk pembangunan pagar keliling akan diusulkan dalam penyusunan R-APBD 2016. Sedangkan untuk sarana dan prasaran BBI lainnya akan dilakukan pada tahun selanjutnya," ujarnya.
Sejauh ini BBI yang dimiliki Kabupaten Rejanglebong sebanyak empat lokasi masing-masing, BBI Belumai di Kecamatan Padang Ulak Tanding, kemudian BBI Babakan Baru Kecamatan Bermani Ulu, BBI Rimbo Recap dan BBI Dusun Baru di Kecamatan Curup Selatan.
Empat balai benih ini setiap tahunnya memroduksi ikan hingga jutaan ekor benih ikan dari berbagai jenis seperti ikan nila, mas, lele dan patin.
Benih ikan ini selain untuk pemenuhan kebutuhan usaha perkolaman di Rejanglebong juga dipasarkan untuk kebutuhan daerah lainnya di Bengkulu dan daerah lainnya.*
Editor : Triono Subagyo
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015