Bengkulu (Antara) - Pemerintah Provinsi mengusulkan pembangunan sistem pengolahan air minum (SPAM) ke pemerintah pusat untuk memenuhi kebutuhan air minum warga di tiga kabupaten dan kota yakni Kota Bengkulu, Kabupaten Seluma dan Bengkulu Tengah.
"Pembangunan SPAM ini penting untuk memenuhi kebutuhan air minum masyarakat yang baru terlayani 30 persen," kata Gubernur Bengkulu, Junaidi Hamsyah di Bengkulu, Kamis.
Ia mengatakan pembangunan SPAM dari limpasan air pemutar turbin Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Musi di Kabupaten Kepahiang itu membutuhkan dana lebih Rp100 miliar.
Sumber air baku yang dengan kapasitas 15.000 liter per detik itu akan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat yang selama ini belum dapat dilayani perusahaan daerah air minum.
Hingga saat ini kata Gubernur sebagian besar masyarakat di daerah ini masih mengandalkan air sungai dan air sumur untuk memenuhi kebutuhan air bersih.
Pemerintah daerah melalui Dinas Pekerjaan Umum menurut telah membuat perencanaan dan desain kontruksi bangunan SPAM tersebut.
Jika berproduksi sebanyak 45 persen masyarakat di Bengkulu akan memiliki akses terhadap air bersih.
"Air itu limpasan yang sudah dipakai memutar turbin PLTA, jadi bukan limbah kotor," ucapnya.
Sebelumnya Kepala Bidang PP2 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Bengkulu Rizky Aldi mengatakan sebesar 66 persen dari hampir 2 juta jiwa warga Provinsi Bengkulu belum memiliki akses terhadap air bersih.
"Akses air bersih artinya sumber air terlindungi dan distribusi lancar," katanya.
Rizky mengatakan masyarakat yang mengandalkan air sungai belum tergolong memiliki akses air bersih.
Dari 10 kabupaten dan kota tambah dia, Kabupaten Bengkulu Tengah memiliki akses terhadap air bersih terendah yakni 14 persen.***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015