Jakarta (ANTARA) - Tidak dapat dimungkiri bahwa pengelolaan air yang efektif dan efisien perlu dilakukan demi meningkatkan perekonomian dan sumber daya manusia Indonesia, terutama untuk mencapai visi besar Indonesia Emas 2045.
Tiga dari empat visi besar tersebut adalah pembangunan manusia, pembangunan ekonomi berkelanjutan, dan pemerataan pembangunan yang menjadi landasan mengenai pentingnya pengelolaan air secara efektif dan efisien di Indonesia.
Mengapa pengelolaan air menjadi sangat krusial dalam Indonesia Emas 2045? Hal ini dilatarbelakangi oleh keterbatasan air minum di rumah tangga, mengingat akses air minum layak baru mencapai angka 91,08 persen dan akses air minum aman saat ini mencapai 11,8 persen.
Salah satu penyebab dari keterbatasan air minum ini adalah pengelolaan para perusahaan daerah air minum (PDAM) yang tidak efektif dan efisien oleh pemerintah daerah. Mulai dari PDAM yang terus merugi sampai dengan kebocoran air sehingga berdampak pada minimnya pembangunan atau penambahan jaringan perpipaan oleh PDAM untuk menyalurkan air-air bersih ke rumah-rumah masyarakat.
Minim serta tidak meratanya jaringan perpipaan air minum tersebut pada akhirnya memaksa masyarakat untuk bergantung pada penggunaan air tanah. Walaupun air tanah memang bisa menjadi alternatif untuk mendapatkan air bersih bagi masyarakat, hal ini memiliki bahaya laten yang mengancam keberlanjutan lingkungan masyarakat sendiri dan aset-aset penting bagi perekonomian negara.
Penggunaan air tanah secara berlebihan menimbulkan penurunan permukaan tanah (land subsidence) yang pada akhirnya mengundang banjir. Bencana baniir yang sering melanda Jakarta, Semarang, dan banjir Demak yang terjadi beberapa waktu lalu mengganggu kegiatan perekonomian seperti terendamnya stasiun kereta api.
Ancaman serius lainnya bagi SDM yang terjadi akibat terbatasnya akses air minum dari pengelolaan air tak efisien dan tak efektif adalah stunting. Air menjadi elemen krusial dalam menjaga kesehatan dan pertumbuhan generasi muda Indonesia, terutama anak-anak.
Keterbatasan air yang layak dan aman dapat menghambat pertumbuhan anak-anak sekaligus mengancam kesehatan mereka sehingga hal ini berimplikasi pada kemungkinan tidak tercapainya pembangunan sumber daya manusia untuk Generasi Emas 2045.
Melihat dampak sangat serius dari pengelolaan air yang tak efektif dan tak efisien tersebut maka pemerintah menerbitkan Instruksi Presiden Republik Indonesia (Inpres) Nomor 1 Tahun 2024 tentang Percepatan Penyediaan Air Minum.
Penerbitan inpres tersebut bertujuan untuk memenuhi hak dasar masyarakat untuk meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat, meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan penyakit bawaan air, menurunkan prevalensi dan mencegah terjadinya stunting, serta mengurangi laju pengambilan air tanah oleh masyarakat.
Lalu bagaimana Inpres Air Minum menjadi langkah strategis dalam pengelolaan air secara berkelanjutan?
Optimalisasi infrastruktur air
Langkah strategis pertama yang diambil Pemerintah melalui Inpres Air ini adalah melakukan optimalisasi terhadap infrastruktur-infrastruktur sumber daya air (SDA) yang telah dibangun.
Inpres Air Minum langkah strategis pengelolaan air berkelanjutan
Minggu, 31 Maret 2024 12:45 WIB 5073