Ketua Komisi III DPRD Kota Medan Afif Abdillah menegaskan penutupan Medan Zoo atau Kebun Binatang Medan bukan merupakan pilihan yang layak walaupun tiga ekor harimau mati.
"Kami sangat prihatin atas kondisi Medan Zoo saat ini. Tetapi saya tegaskan, penutupan bukan opsi yang layak untuk dipertimbangkan," kata Afif di Medan, Senin.
Legislator ini menjelaskan penutupan Kebun Binatang Medan ini sama sekali bukan suatu pilihan yang perlu dimasukkan ke dalam daftar solusi untuk menjadi bahan pertimbangan.
Kondisi Medan Zoo memprihatinkan karena terlilit utang pakan dan pegawai belum digaji seharusnya membuat Pemkot Medan bekerja keras mempertahankan keberadaannya.
Medan Zoo memiliki jumlah kandang 76 unit dengan satwa sebanyak 255 ekor terdiri atas 163 ekor aves, 60 ekor mamalia dan 32 ekor reptil di lahan 10 hektare dari total seluas 30 hektare.
"Kami sangat menyayangkan kalau pemerintah sampai memasukkan opsi penutupan Medan Zoo ke daftar pilihan solusi. Kalau pemerintah menyerah, mau bagaimana lagi nasib Medan Zoo itu," katanya.
Politisi ini menawarkan pilihan bekerjasama dengan perusahaan swasta, baik lokal maupun nasional agar menjadi "bapak asuh" setiap jenis satwa akibat belum adanya investor mengelola kebun binatang ini.
"Misalnya perusahaan A menjadi 'bapak asuh' satwa gajah, perusahaan B 'bapak asuh' rusa, perusahaan C 'bapak asuh' harimau, dan seterusnya," tutur Afif.
Wali Kota Medan Bobby Nasution pekan lalu sedang mempertimbangkan beberapa pilihan karena tidak sanggup membeli pakan satwa dan membayar gaji pegawai, termasuk opsi menutup Medan Zoo.
"Ada beberapa opsi kita buat, tentunya harus melihat segala aspek. Opsi dibuka, ditutup, kita opsi relokasi pastinya opsi-opsi yang sudah kita list (daftar)," ungkap dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024