Bengkulu (Antara) - Sembilan sekolah di Provinsi Bengkulu memasukkan materi pendidikan lingkungan sebagai salah satu mata pelajaran muatan lokal untuk meningkatkan kesadaran generasi muda melestarikan lingkungan.

"Tahap awal sembilan sekolah tapi kami berharap seluruh sekolah akan menerapkan," kata Direktur Yayasan Genesis Bengkulu, Barlian di Bengkulu, Rabu.

Saat memberikan pelatihan tentang kurikulum pendidikan lingkungan hidup untuk 20 guru dari sembilan sekolah di kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Seblat, Bengkulu, Barlian mengatakan selain muatan lokal, pendidikan lingkungan juga dapat diintegrasi dengan mata pelajaran lain, misalnya biologi.

Yayasan Genesis kata Barlian bekerja sama dengan lembaga lingkungan Flora and Fauna International (FFI) dan sudah melalui verifikasi dari Dinas Pendidikan Provinsi Bengkulu.

Pelatihan selama tiga hari diisi dengan materi ruang yang  disampaikan oleh Hardi dari sekolah alam Mahira, Gunggung Senoaji dari Program Studi Kehutanan Universitas Bengkulu dan dokter satwa Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu, Erni Suyanti Mubine yang mengenalkan habitat satwa langka setempat.

Peserta juga mengikuti pemangatan lapang untuk mengenal langsung tentang konservasi hutan dan habitat satwa langka Bengkulu terutama gajah Sumatera dan harimau Sumatera.

Barlian mengatakan silabus pendidikan lingkungan hidup tersebut sudah diterapkan di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Syuhada di Desa Sungai Ipuh, Kabupaten Mukomuko.

Kini, silabus tersebut sudah menyebar di 15 sekolah lainnya di wilayah Kabupaten Bengkulu Utara dan Mukomuko.

"Sekolah yang proaktif meminta silabus itu, ini yang menggembirakan karena kesadaran pendidikan lingkungna semakin meningkat," ujarnya.

Sejumlah sekolah yang sudah menerapkan yakni SD Negeri 05, SD Negeri 07 dan SD Negeri 08 Kecamatan Putri Hijau Kabupaten Bengkulu Utara, SD Negeri 09, SD Negeri 22, SMP Negeri 02 Kecamatan Ulak Kupai Kabupaten Bengkulu Utara.

Berikutnya SMK Negeri 1 Napal Putih, SMA Negeri 1 Ulak Kupai, SMK Negeri 02 Putri Hijau, SMA 5 Tenera, SMP Negeri Tenera, SD 05 Tenera, Bengkulu Utara.

Ia menambahkan bahwa lewat program yang ditargetkan menjadi pelajaran wajib bagi siswa ini diharapkan dapat membentuk karakter siswa yang bertanggung jawab terhadap dirinya, sekolah dan lingkungan rumah, khususnya dalam praktik yang mendukung pelestarian lingkungan hidup.

Hardi dari sekolah alam Mahira mengatakan pendidikan lingkungan hidup yang diajarkan sejak dini akan membentuk karakter generasi muda untuk lebih mencintai alam dan lingkungan mereka.

"Sangat baik mengenalkan lingkungan kepada anak-anak sejak dini untuk pembentukan karakter perkembangan karakter generasi muda," katanya.***4***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015