Rejanglebong (Antara) - Musim kemarau yang melanda Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, sejak beberapa bulan terakhir mengakibatkan tanaman sayuran petani di daerah itu banyak yang terserang penyakit.

"Kalau musim kemarau seperti ini tanaman sayuran susah hidup, selain kekeringan tanaman ini juga rentan diserang hama penyakit," kata Sumartono (40), petani sayuran di Desa Air Merah Kecamatan Air Bang, Kamis.

Untuk tanaman seperti kol bulat dan sawi banyak yang mati karena diserang hama ulat. kemudian untuk cabai merah dan cabai rawit TERkena penyakit keriting daun dan mati gadis atau mati ranting.       

Pengaruh musim kemarau yang terjadi di daerah tersebut, kata dia, selain belum turunnya hujan juga dipengaruhi oleh hembusan angin yang cukup kencang sehingga turut mempercepat pengeringan tanah.

Cuaca panas dan hembusan angin cukup kencang ini, selain berpangaruh terhadap tanah juga mempercepat proses penyebaran penyakit dari satu lokasi ke lokasi lainnya.

Sementara itu, menurut Manalu (47) petani di Desa Sindang Jati Kecamatan Sindang Kelingi, musim kemarau dan hembusan angin yang cukup deras di wilayah itu telah memengaruhi hasil penyadapan nira dari pohon enau yang merupakan bahan utama pembuatan gula aren.

"Musim kemarau dan angin yang kencang membuat produksi air nira yang dihasilkan tiap batang akan turun drastis, biasanya kalau lagi normal bisa dapat lima liter per hari tapi sekarang paling banyak satu liter per batang," ujarnya.

Turunnya air nira yang dihasilkan petani di daerah itu kata dia, saat ini telah mempengaruhi harga jual gula aren atau disebut warga setempat gula batok. Sekarang sudah mencapai Rp15.000-16.000 per kilogram (kg) dari harga sebelumnya berkisar Rp12.000-13.000 per kg.

Pantauan di Pasar Atas Curup, musim kemarau ini membuat harga jual aneka sayuran mengalami kenaikan yang cukup drastis diantaranya kol bulat dari Rp6.000 menjadi Rp7.000 per kg.

Kemudian terong ungu dari Rp6.500 naik menjadi Rp8.000 per kg, buncis dari Rp5.500 menjadi Rp7.500, wortel dari Rp4.000 menjadi Rp7.000, sawi pahit dari Rp3.500 menjadi Rp6.000 per kg.

Selanjutnya daun bawang dari Rp5.000 menjadi Rp7.500 per kg, tomat dari Rp2.500 menjadi Rp5.000 per kg. Kemudian kembang kol dari Rp12.000 menjadi Rp18.000, timun dari Rp6.000 menjadi Rp8.000 per kg.  

Sedangkan untuk cabai rawit masih bertahan Rp40.000 per kg dan cabai merah kasar Rp30.000 dan cabai merah halus Rp40.000 per kg. ***3***

Pewarta: Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015