Bengkulu (Antara) - Rasa cinta pada profesi membuat Sugrahanudin (44) berhasil menyulap dua cagar budaya menjadi ikon wisata Bengkulu dan mengantarkannya sebagai juru pelihara benda cagar budaya (BCB) teladan nasional pada 2015.

"Semuanya diawali dengan rasa cinta lalu akan muncul motivasi menuju prestasi dan penghargaan sebagai bonus," katanya saat ditemui di Rumah Pengasingan Bung Karno di Jalan Anggut Atas Kota Bengkulu, Jumat.

Ayah dua anak ini memulai kariernya sebagai juru pelihara (jupel) benda cagar budaya pada 1985 saat Kanwil Departemen Pendidikan Nasional membawahi pengelolaan BCB.

Sejak awal bertugas, pria kelahiran Muaraenim, Sumatera Selatan pada 15 Juli 1971 ini sudah diberi tanggung jawab untuk memelihara rumah bersejarah yang ditempati Bung Karno saat menjalani pengasingan di Bengkulu pada 1938 hingga 1942 itu.

Pertama masuk ke kompleks rumah yang menjadi saksi bisu kisah cinta Bung Karno dan Fatmawati itu, Sugrahanudin menemukan rumput-rumput yang panjang hingga hampir menutupi bangunan rumah.

"Awal masuk ke kompleks rumah ini yang terbersit dalam benak saya adalan menata taman," ucapnya.

Secara bertahap, Sugrahanudin memperbaiki taman di atas lahan seluas 7.000 meter persegi itu. Hingga seperti saat ini, pengunjung bisa menikmati bermacam jenis bunga bermekaran sepanjang tahun di halaman depan rumah itu.

Selain itu, ia juga memastikan lantai rumah bersih dan bangunannya masih kokoh dengan beragam koleksi yang tertata rapi.

Kini rumah bersejarah berukuran 9 x 18 meter yang merupakan milik pedagang Tionghoa yang disewa oleh pemerintah Hindia Belanda untuk menempatkan Soekarno selama empat tahun itu mampu menyedot 1.000 orang hingga 1.500 orang pengunjung per bulan.

Atas keberhasilannya merawat benda cagar budaya Rumah Bung Karno, Sugrahanudin diangkat menjadi pegawai negeri sipil pada 2007 sekaligus dilantik sebagai Koordinator Juru Pelihara Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi untuk wilayah Provinsi Bengkulu.

Suami dari Nurlela ini bertanggung jawab mengoordinir 16 orang juru pelihara yang memelihara dan mengamankan 13 BCB yang ada di Provinsi Bengkulu.

Sugrahanudin mengatakan bahwa tugas utama jupel adalah membersihkan, mengamankan, memelihara dan mempromosikan benda cagar budaya.

"Pastikan dan yakini bahwa apa yang kita perjuangkan lewat promosi benar-benar layak jual dalam artian positif," ujarnya.

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015