Mukomuko (Antara) - Harga jual getah karet bersih di tingkat petani di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, sejak sepekan terakhir mengalami kenaikan dari Rp4.800 menjadi Rp6.500 per kilogram.

"Harga getah karet sekarang naik. Di kalangan petani harga sebesar itu layak untuk disadap," kata Kabid Perkebunan Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan (DP3K) Kabupaten Mukomuko Wahyu Hidayat, di Mukomuko, Sabtu.

Ia mengatakan, meskipun sebelum harganya naik, petani tetap menyadap karetnya. Tetapi dengan kenaikan harga yang tidak begitu besar ini membuat petani bertambah semangat untuk menyadap karet.

Di Desa Pondok Batu, katanya, tidak sedikit petani kebun kelapa sawit yang meninggalkan komoditasnya dan beralih bekerja sebagai penyadap getah karet.

Karena, katanya, petani sudah merasakan sendiri keuntungan yang didapat dari menjual getah karet lebih besar dibandingkan menjual tandan buah segar (TBS) kelapa sawit.

"Harga sawit yang anjlok hingga Rp500 per kilogram di tingkat petani membuat mereka tidak tertarik mengolah tanaman kelapa sawitnya," ujarnya.

Karena, lanjutnya, dengan harga sebesar itu, petani hanya mendapatkan keuntungan sedikit karena dipotong upah dodos dan biaya lansir membawa TBS kelapa sawit dari perkebunan ke jalan raya.

Ia berharap, harga getah karet petani tetap bertahan. Bila perlu naik lagi agar ekonomi petani karet meningkat. ***3***

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015