Perum Bulog Cabang Rejang Lebong yang membawahi tiga kabupaten di Provinsi Bengkulu menyalurkan beras program stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) sebanyak mencapai 30 hingga 40 ton per hari.

"Beras SPHP ini setiap harinya keluar sebanyak 30 hingga 40 ton. Beras SPHP ini untuk pemenuhan kebutuhan stok pedagang yang ada di Kabupaten Rejang Lebong, Kepahiang, dan Kabupaten Lebong," kata Kepala Perum Bulog Cabang Rejang Lebong Adzie Zulfikar Rahman saat dihubungi di Rejang Lebong, Bengkulu, Rabu.

Dia menjelaskan keberadaan beras SPHP ini sangat dinanti-nantikan masyarakat karena adanya kenaikan harga beras sejak beberapa waktu belakangan.

Beras SPHP tersebut, kata dia, dijual pihak Bulog kepada pedagang seharga Rp10.250 per kg dan pedagang atau mitra Bulog menjualnya ke masyarakat sesuai harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp11.500 per kg.

Sementara itu, untuk stok beras yang dimiliki Bulog Cabang Rejang Lebong saat ini untuk beras PSO atau untuk pelayanan publik dengan kualitas medium sebanyak 645,3 ton, kemudian beras komersial jenis premium yang dijual ke masyarakat umum sebanyak 37 ton dengan harga jual menyesuaikan harga pasaran.

Selanjutnya, stok bahan lainnya lainnya ialah MinyaKita sebanyak 37.382,4 liter dengan harga jual Rp14.500 per liter, terigu sebanyak 1.276 kg dengan harga jual Rp12.500 per kg, serta daging kerbau beku sebanyak 1.878 kg dengan harga jual Rp80.000 per kg.

"Masyarakat tidak perlu khawatir stok beras yang kita miliki ini mencukupi untuk tiga kabupaten hingga bulan puasa Ramadhan nanti, jika stok ini dinilai masih kurang kita akan mengajukan penambahan," tegasnya.

Juminarti (55), warga Kelurahan Air Bang, Kecamatan Curup Tengah, yang bekerja sebagai pedagang bakso, mengaku keberadaan beras Bulog di tengah masyarakat sangat membantu, karena saat ini harga beras di pasaran hampir setiap hari naik.

"Alhamdulillah, masih ada beras Bulog sehingga kami bisa beli, tadi saya beli dua karung ukuran 5 kg, harganya per karung ukuran 5 kg Rp55.000," kata dia.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024