Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu menyatakan sedang melakukan pengawasan pendistribusian pupuk bersubsidi di wilayah ini.

Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Distankan Rejang Lebong Tirmizi saat dihubungi di Rejang Lebong, Senin, mengatakan Kabupaten Rejang Lebong pada tahun 2024 menerima alokasi pupuk bersubsidi sebanyak 3.509 ton, terdiri dari pupuk urea dan pupuk NPK.

"Distankan Rejang Lebong melakukan pengawasan pendistribusian pupuk bersubsidi di dalam masyarakat. Pengawasan ini dilakukan untuk mencegah terjadinya penyelewengan pupuk bersubsidi," kata dia.

Dia menjelaskan, pengawasan pendistribusian pupuk bersubsidi ini selain dilakukan petugas Distankan Rejang Lebong juga pihak kepolisian setempat.

Sejauh ini pendistribusian pupuk bersubsidi alokasi tahun 2024, kata dia lagi, sudah mulai disalurkan melalui kios-kios penyalur dengan harga eceran tertinggi (HET) masih sama dengan tahun sebelumnya, yakni pupuk urea seharga Rp2.250 per kg, dan NPK Rp2.300 per kg.

Menurut dia, alokasi pupuk bersubsidi yang diterima daerah itu tahun 2024 sebanyak 3.509 ton, kurang sedikit dibandingkan tahun 2023 yang mencapai 3.887 ton.

Alokasi pupuk bersubsidi Kabupaten Rejang Lebong ini, antara lain pupuk jenis urea sebanyak 1.093 ton, dan NPK sebanyak 2.416 ton, sedangkan NPK formula khusus untuk perkebunan tidak ada atau nol.

"Pengurangan kuota pupuk bersubsidi ini terjadi pada pupuk NPK sebanyak 408 ton dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 2.824 ton. Dan sebaliknya untuk kuota pupuk jenis urea ini bertambah sebanyak 30 ton dari sebelumnya," katanya lagi.

Adanya pengurangan kuota pupuk bersubsidi yang diterima daerah itu membuat pihaknya kecewa, karena pada tahun 2023 lalu mereka sudah membuat pengajuan permintaan pupuk bersubsidi sesuai dengan yang dibutuhkan petani.
 

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024