Bengkulu (Antara) - Badan Pusat Statistik mencatat lalu-lintas transportasi laut di Provinsi Bengkulu turun signifikan, dengan tingkat kedatangan menggunakan kapal laut pada Agustus 2015 mencapai 23,05 persen.

Begitu juga untuk keberangkatan, menurut Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Dodi Herlando, di Bengkulu, Minggu, terjadi penurunan penggunaan kapal laut sebesar 17,6 persen.

"Pada Juli hingga Agustus ini arus laut sedang tinggi. Sedangkan kita tidak punya kapal ukuran besar. Data September 2015, dirilis bulan depan," kata dia.

Keterbatasan Pelabuhan Pulau Baai menampung kapal ukuran besar menjadi kendala karena alur pelabuhan yang dangkal, sedangkan kapal ukuran sedang tidak bisa berlayar jika ombak sedang tinggi.

"Jangan sampai jalur laut ini terisolasi, seharusnya Bengkulu masuk dalam rancangan tol laut," katanya pula.

Akibat kondisi infrastruktur pelabuhan yang tidak memadai, penggunaan transportasi laut dari dan ke Bengkulu dikhawatirkan semakin tidak menarik minat konsumen, baik penumpang maupun barang.

Pada Juli, penumpang yang berangkat dari Bengkulu sebanyak 1.250 jiwa, dan menurun pada Agustus 2015, yakni 1.030 jiwa.

Kedatangan melalui Pelabuhan Pulau Baai juga mengalami penurunan, dari 911 penumpang pada Juli 2015 menjadi 701 penumpang pada Agustus 2015.

"Bicara ekspor Bengkulu seharusnya pasti menggunakan kapal laut, bukan pesawat. Jadi dampak pelayaran pulau terluar dan tol laut untuk Bengkulu apa," kata Dodi, mempertanyakan sektor transportasi tersebut mengingat terjadi penurunan penggunaan kapal laut tersebut.***3***

Pewarta: Boyke LW

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015