Bengkulu, 6/10 (Antara) - Pemerintah tiga kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu memanfaatkan limbah atau limpasan air pemutar turbin pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Musi di Kabupaten Kepahiang menjadi bahan baku air minum bagi warga masyakat di daerah itu.

Penjabat Bupati Seluma, Darpinuddin usai penandatanganan kesepakatan bersama tentang pengembangan penyediaan air minum tiga daerah itu, mengatakan proyek yang didukung Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan meningkatkan layanan air bersih.

"Kalau proyek ini beroperasi maka 30 persen kebutuhan air minum warga Seluma akan teratasi," katanya di Bengkulu, Selasa.

Sekretaris tim koordinasi kerja sama antardaerah yang juga Kepala Biro Pembangunan Sekretariat Provinsi Bengkulu, Buyung Azhari saat menyampaikan sambutannya mengatakan tiga daerah sasaran pengolahan air minum dari limpasan PLTA Musi yakni Kota Bengkulu, Kabupaten Bengkulu Tengah dan Kabupaten Seluma.

"Walaupun disebut limbah, tapi airnya tidak kotor, sisa pemutar turbin PLTA yang diolah jadi bahan baku air minum," ungkapnya.

Dengan pembangunan Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM) yang mencakup tiga daerah kabupaten dan kota itu maka akses masyarakat Bengkulu terhadap air bersih yang saat ini beru mencapai 40 persen akan meningkat.

"Alokasi terbesar untuk Kota Bengkulu sesuai topografi di dataran rendah karena SPAM ini pakai sistem gravitasi," tuturnya.

Pembangunan SPAM yang diberi nama "Kobema" yang merupakan singkatan dari Kota Bengkulu, Bengkulu Tengah dan Seluma itu akan memenuhi akses air minum bagi 90 persen warga Kota Bengkulu.

Sedangkan untuk Kabupaten Bengkulu Tengah dan Kabupaten Seluma, masaing-masing 60 persen dan 30 persen.

Untuk wilayah dengan topografi tinggi, menurut dia otomatis tidak bisa dialiri air minum tersebut, walaupun sumber limpasan ini lebih dekat ke Bengkulu Tengah.

Kepala Bidang PP2 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Bengkulu, Rizky Aldi mengatakan sebesar 66 persen dari hampir 2 juta jiwa warga Provinsi Bengkulu belum memiliki akses terhadap air bersih.

"Akses air bersih artinya sumber air terlindungi dan distribusi lancar," ujarnya.

Rizky mengatakan masyarakat yang mengandalkan air sungai belum tergolong memiliki akses air bersih. Dari 10 kabupaten dan kota tambah dia, Kabupaten Bengkulu Tengah memiliki akses terhadap air bersih terendah yakni 14 persen.***3***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015