Bengkulu (Antara) - Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bengkulu mencatat tingkat konsumsi ikan warga daerah itu 32 kilogram per kapita per tahun atau berada di bawah angka nasional yang mencapai 38 kilogram per kapita per tahun.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Bengkulu Rinaldi di Bengkulu, Rabu mengatakan meski masih rendah, tingkat konsumsi ikan tersebut sudah meningkat dalam tiga tahun terakhir dari 28 kilogram per kapita per tahun.

"Masih rendah tapi sudah ada peningkatan dan kita akan terus tingkatkan karena konsumsi ikan ini sangat penting untuk generasi sehat," katanya di sela bazar aneka makanan olahan hasil perikanan di Kota Bengkulu.

Menurut Rinaldi, salah satu penyebab konsumsi ikan masyarakat Bengkulu rendah adalah mitos negatif yang berkembang di masyarakat bahwa memakan ikan dalam jumlah banyak akan menyebabkan penyakit cacingan.

Selain itu, daya beli masyarakat yang rendah juga menjadi pemicu rendahnya tingkat konsumsi ikan, meski tujuh dari 10 wilayah kabupaten dan kota di daerah ini berada di pesisir pantai.

Untuk meningkatkan konsumsi ikan masyarakat, pemerintah terus mengupayakan peningkatakan hasil tangkapan ikan sehingga harga ikan yang dibeli oleh masyarakat terjangkau.

Potensi perikanan tangkap Bengkulu menurutnya mencapai 120 ribu ton per tahun. Sementara saat ini produksi ikan baru mencapai 52 ribu ton per tahun.

"Cara lain adalah membuat olahan ikan sehingga anak-anak yang tidak suka ikan akhirnya bisa suka," katanya.

Selain itu, olahan ikan yang terus dikembangkan juga untuk meningkatkan pendapatan masyarakat nelayan tangkap maupun budidaya.***1***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015