Rejanglebong (Antara) - Kepolisian Resor Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, Rabu sore, mengamankan 2,5 meter kubik kayu tidak bertuan di register 40 wilayah Kecamatan Selupu Rejang yang diduga hasil pembalakan liar.

Kasat Reskrim Polres Rejanglebong Iptu Mirza Gunawan yang turun langsung ke lapangan bersama dengan petugas Polhut Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) wilayah VI Kabupaten Rejanglebong mengatakan, kayu olahan yang diamankan itu sebanyak 2,5 meter kubik jenis medang berbentuk kayu olahan menjadi papan dan sento di Talang Sumpel Desa Kayu Manis, Kecamatan Selupu Rejang.

"Kayu yang disita ini sebanyak 2,5 meter kubik jenis medang kemudian mesin gergaji, bensin, dan alat-alat lain yang digunakan untuk menebang pohon. Tidak ada pelakunya yang berhasil diamankan petugas, karena mereka langsung lari dan meninggalkan alat-alatnya saat petugas datang," kata Mirza.

Sejauh ini pihaknya kata dia, masih akan melakukan koordinasi dengan pihak TNKS guna mengecek titik koordinat lokasi penebangan yang posisinya berdekatan dengan kawasan TNKS di wilayah itu.

Selain itu mereka juga akan memintai keterangan sejumlah pihak diantaranya Kepala Desa Kayu Manis, Kecamatan Selupu Rejang, untuk mengetahui surat menyuratnya atau perijinan yang dikeluarkan dalam kasus tersebut.

Kayu yang di duga hasil penebangan liar itu sendiri tambah dia, diamankan petugas di bawah pondok di tengah kebun kopi milik salah seorang warga setempat, saat diamankan pondok ini dalam keadaan kosong.

Sementara itu menurut Maryama (55) pemilik pondok saat ditanyai wartawan mengatakan, kayu-kayu tersebut dibelinya dari Haji Jalaludin dengan harga Rp750 ribu per kubik.

"Kayu itu saya beli untuk membenari pondok dan sebagian lagi rumah saya, kayunya sudah lama saya pesan dengan pak Jalal. Saya ini janda, kalau mau ditangkap tangkaplah saya saja," katanya.

Sedangkan Jalaludin (51) mantan anggota DPRD Rejanglebong periode 2009-2014 di lokasi penemuan kayu mengatakan, kalau kayu itu sudah di pesan oleh yang bersangkutan sejak delapan tahun lalu.

"Karena ibu itu tahu lahan itu dulunya punya saya jadi dia pesan untuk membenari rumahnya, kayu itu bukan dari TNKS, itu dari lahan kebun yang akan kami buka," kata Jalaludin.***2***





(T.KR-NMD/B/B015/B015) 07-10-2015 19:55:20

Pewarta: Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015