Bengkulu (Antara) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu meningkatkan patroli kawasan untuk mengantisipasi kebakaran di 33 kawasan konservasi yang berada di bawah pengelolaan lembaga itu.

Kepala BKSDA Bengkulu, Anggoro Dwi Sujiarto saat memimpin apel siaga kebakaran hutan di Taman Wisata Alam (TWA) Pantai Panjang, Bengkulu, Jumat, mengatakan personel yang disiagakan termasuk kelompok masyarakat yang bergabung dalam Masyarakat Peduli Api (MPA).

"Kami melibatkan masyarakat untuk bersama-sama meningkatkan perlindungan hutan khususnya dari bahaya kebakaran," katanya.

Setelah apel siaga kebakaran hutan yang digelar di lapangan TWA Pantai Panjang, para personel sebanyak 100 orang menggelar simulasi penanggulangan kebakaran hutan.

Simulasi dilakukan dengan membakar sebuah gubuk yang terbuat dari kayu dan bambu. Api yang membakar gubuk itu langsung menyebar ke semak belukar di sekitarnya.

Saat api membesar dan mulai menyebar ke semak belukar di kawasan itu, petugas langsung berupaya memadamkan api.

Mesin air yang sudah tersedia langsung dihidupkan dan disemprot melalui selang.

Anggoro mengatakan teknik yang digunakan dalam penanggulangan kebakaran tersebut adalah dengan teknik mengisolasi area yang terbakar sehingga tidak meluas ke lokasi lainnya.

Ia menambahkan bahwa selama 2015 terdapat lima kejadian kebakaran di dalam kawasan konservasi yang sudah ditangani dengan cepat oleh petugas BKSDA bersama masyarakat.

"Kawasan hutan yang paling luas terbakar adalah cagar alam danau dusun besar yang mencapai dua hektare, tapi bisa langsung dipadamkan," katanya.

Ketua MPA Regu Pantai Panjang, Jamal mengatakan sudah terlibat dengan BKSDA dalam penanggulangan kebakaran hutan sejak tiga tahun terakhir.

"Kami juga memberikan penyuluhan kepada masyarakat untuk menghindari pembakaran saat musim kering," katanya.

Jamal yang membawahi 10 orang anggota regunya mengatakan kesadaran warga, terutama yang tinggal berdampingan dengan Taman Wisata Alam (TWA) Pantai Panjang-Pulau Baai sudah tinggi untuk melestarikan kawasan itu.***4***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015