Bengkulu (Antara) - Provinsi Bengkulu dinilai masih belum optimal mengembangkan potensi wisata alam pantai dengan mangrove yang ada, padahal topografi pantai dan kontur tanah di Bengkulu sangat cocok untuk hutan mangrove.

Menurut Komandan TNI Angkatan Laut Bengkulu, Letkol Laut (P) Muhammad Nizar Gadafi, di Bengkulu, Selasa, wisata hutan mangrove merupakan salah satu favorit tujuan pelancong.

"Seperti di Tarakan, Kalimantan, ada pantai berhutan mangrove yang ditata seindah mungkin, pakai jembatan akar juga, dan itu manjadi primadona wisata," kata dia pula.

Sedangkan di Bengkulu, hutan mangrove belum menjadi destinasi wisata, hanya sebatas tanaman pencegah abrasi pantai semata dan kondisinya perlu peremajaan.

"Bahkan saya melihat, potensi wisata itu malah menjadi tempat membuang sampah kelapa, tidak ada pohon kelapa, tetapi batok kelapanya menumpuk di sini," katanya.

Gadafi mengajak semua pihak untuk merevitalisasi hutan mangrove yang berada di Taman Wisata Alam Pantai Panjang Kota Bengkulu itu, agar lebih bernilai komersial dari sektor wisata.

Diharapkan, ke depan Bengkulu menjadi tujuan wisata dengan beragam destinasi yang membuat pelancong merekomendasikan Bengkulu menjadi salah satu favorit kunjungan.

"Kami memulai ajakan itu, yakni dengan menanam 12.000 bibit pohon mangrove," ujarnya pula.

Tidak hanya sebatas penanaman saja, kata Gadafi lagi, bersama pemuda dan pelajar di Bengkulu, mereka berupaya mengawasi tanaman tersebut dapat tumbuh dengan baik tanpa gangguan hewan atau tangan-tangan jahil.***1***

Pewarta: Boyke LW

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015