Bengkulu (Antara) - Realiasi areal tanam padi di Provinsi Bengkulu mencapai 78 persen dari luas tanam yang ditargetkan seluas 162 ribu hektare.

Kepala Dinas Pertanian Provinsi Bengkulu Evarini di Bengkulu, Senin, mengatakan kemarau panjang yang melanda wilayah Provinsi Bengkulu dalam beberapa bulan terakhir membuat musim tanam sebagian daerah terpaksa ditunda.

"Beberapa daerah terpaksa mengganti komoditas karena air terbatas dan kemarau panjang," katanya.

Ia mengatakan meski target tanam belum terserap dengan baik, ia memperkirakan realisasi produksi padi akan tercapai, sebab sebagian kabupaten telah mencapai target tanam antara lain Kabupaten Rejanglebong, Bengkulu Selatan dan Kepahiang.

Sebagian besar petani kata Evarini, menunda musim tanam karena ketersediaan air yang terbatas dan akan menanam kembali setelah musim hujan.

"Petani di beberapa daerah hanya menunda musim tanam dan saat ini sudah mulai turun hujan maka mereka siap turun tanam," ucapnya.

Meski mempengaruhi musim tanam kata dia musim kemarau tidak berpengaruh pada produksi padi petani. Berdasarkan angka ramalan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu, hingga September 2015, realiasi produksi padi Bengkulu mencapai 605 ribu ton gabah kering giling.

Beberapa daerah kata dia mengalami produksi padi yang cukup tinggi antara lain Kabupaten Seluma mencapai 8 hingga 11 ton per hektare atau meningkat dari sebelumnya hanya 3 hingga 5 ton per hektare.

Menurut dia, pemerintah Provinsi Bengkulu terus berupaya meningkatkan hasil produksi padi petani dengan pemberian bantuan baik melalui APBD maupun APBN.

Bantuan tersebut termasuk perbaikan irigasi dan pemberian benih unggul dan ketersediaan pasokan pupuk bersubsidi.***3*** 

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015