Dokter Spesialis Neurologi dari Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) dr Mahar Mardjono, Jakarta dr Beny Rilianto mengimbau masyarakat untuk mengontrol gula darah, tekanan darah, dan kolesterol guna mencegah serangan stroke yang bisa datang kapanpun.
"Gula darah, tekanan darah, dan kolesterol harus kita kontrol, karena bisa menjadi faktor risiko dari serangan stroke," katanya dalam gelar wicara tentang stroke yang diikuti secara daring di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Akupuntur bisa jadi pilihan terapi pasien stroke
Beny menekankan ketiga permasalahan tersebut harus diperhatikan dengan baik, karena stroke merupakan penyakit yang bisa dipicu oleh ketiga permasalahan kesehatan tersebut.
Ia menjelaskan stroke bisa terjadi akibat tekanan darah tinggi yang dapat memicu pecahnya pembuluh darah. Adapun tingginya kadar gula darah dan kolesterol pada darah dapat menciptakan sumbatan pada otak, yang juga mengakibatkan penyakit stroke.
Baca juga: Kenali keluhan vertigo mendadak yang mengarah pada gejala stroke
Beny melanjutkan baik stroke sumbatan (iskemik) maupun stroke pecah pembuluh darah (hemoragik) memiliki panduan tata laksananya masing-masing.
"Kalau kita cari tahu soal itu lebih lengkap, stroke itu merupakan penyakit yang kompleks. Makanya, pemeriksaan pasien stroke harus di rumah sakit yang memiliki pemeriksaan lanjutan," ujarnya.
Beberapa gejala yang bisa menandakan seseorang telah terkena penyakit stroke, kata Beny, adalah gangguan motorik seperti kelemahan salah satu sisi tubuh untuk digerakkan, serta gangguan sensorik seperti perasaan baal atau mati rasa.
Baca juga: Ibu hamil perlu waspadai faktor keturunan stroke dalam keluarga
Selain itu, sambungnya, gejala tersebut terjadi secara mendadak, bukan terjadi secara bertahap.
Untuk itu, jika terdapat anggota keluarga yang terserang serangan stroke, Beny mengimbau agar segera membawanya ke rumah sakit yang memiliki pelayanan penyakit stroke guna mendapatkan pertolongan pertama.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024
"Gula darah, tekanan darah, dan kolesterol harus kita kontrol, karena bisa menjadi faktor risiko dari serangan stroke," katanya dalam gelar wicara tentang stroke yang diikuti secara daring di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Akupuntur bisa jadi pilihan terapi pasien stroke
Beny menekankan ketiga permasalahan tersebut harus diperhatikan dengan baik, karena stroke merupakan penyakit yang bisa dipicu oleh ketiga permasalahan kesehatan tersebut.
Ia menjelaskan stroke bisa terjadi akibat tekanan darah tinggi yang dapat memicu pecahnya pembuluh darah. Adapun tingginya kadar gula darah dan kolesterol pada darah dapat menciptakan sumbatan pada otak, yang juga mengakibatkan penyakit stroke.
Baca juga: Kenali keluhan vertigo mendadak yang mengarah pada gejala stroke
Beny melanjutkan baik stroke sumbatan (iskemik) maupun stroke pecah pembuluh darah (hemoragik) memiliki panduan tata laksananya masing-masing.
"Kalau kita cari tahu soal itu lebih lengkap, stroke itu merupakan penyakit yang kompleks. Makanya, pemeriksaan pasien stroke harus di rumah sakit yang memiliki pemeriksaan lanjutan," ujarnya.
Beberapa gejala yang bisa menandakan seseorang telah terkena penyakit stroke, kata Beny, adalah gangguan motorik seperti kelemahan salah satu sisi tubuh untuk digerakkan, serta gangguan sensorik seperti perasaan baal atau mati rasa.
Baca juga: Ibu hamil perlu waspadai faktor keturunan stroke dalam keluarga
Selain itu, sambungnya, gejala tersebut terjadi secara mendadak, bukan terjadi secara bertahap.
Untuk itu, jika terdapat anggota keluarga yang terserang serangan stroke, Beny mengimbau agar segera membawanya ke rumah sakit yang memiliki pelayanan penyakit stroke guna mendapatkan pertolongan pertama.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024