BPS: Kesetaraan gender di Bengkulu terus membaik lima tahun terakhir

"Ketimpangan gender selama lima tahun terakhir semakin menyempit atau kesetaraan yang semakin membaik," kata Kepala BPS Provinsi Bengkulu Win Rizal di Bengkulu, Selasa.

Ketimpangan gender di Provinsi Bengkulu selama lima tahun terakhir secara konsisten menurun. Sejak 2019 hingga 2023, indeks ketimpangan gender (IKG) berkurang sebesar 0,075 poin, rata-rata turun 0,019 poin per tahun.

"Hal itu mengindikasikan ketimpangan gender semakin menyempit atau kesetaraan yang semakin membaik. Penurunan ketimpangan gender terbesar terjadi pada 2022, turun 0,042 poin yang utamanya dipengaruhi oleh menurunnya ketimpangan dalam tingkat pendidikan," kata dia.

Persentase perempuan 25 tahun ke atas yang berpendidikan SMA ke atas yang meningkat lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Persentase perempuan meningkat dari 37,43 persen pada 2021 menjadi 38,72 persen di 2022, sedangkan persentase laki-laki meningkat dari 41,64 persen menjadi 42,62 persen pada 2022.

Dimensi kesehatan reproduksi juga membaik, risiko perempuan terkait dengan kesehatan reproduksi semakin menurun. Sementara, dimensi pemberdayaan semakin setara.

Dimensi kesehatan reproduksi perempuan dibentuk dari dua indikator, yaitu proporsi perempuan usia 15–49 tahun yang melahirkan hidup tidak di fasilitas kesehatan (MTF) dan proporsi perempuan usia 15–49 tahun yang saat melahirkan hidup pertama berusia kurang dari 20 tahun (MHPK20).

Pada 2019, angka MTF sebesar 29,6 persen, kemudian secara berturut-turut turun hingga menjadi 10,9 persen di 2023. Indikator MHPK20 selama tahun 2019–2023 juga cenderung menurun. Pada tahun 2019, MHPK20 sebesar 34,7 persen, kemudian pada 2023 turun menjadi 31,6 persen.

Dimensi pemberdayaan dibentuk oleh dua indikator, yaitu persentase anggota legislatif dan persentase penduduk 25 tahun ke atas yang berpendidikan SMA ke atas, ujarnya.