Mukomuko (Antara) - Cuaca buruk yang terjadi perairan laut di Kecamatan Teramang Jaya, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, memaksa nelayan di wilayah tersebut pulang lebih awal dari biasanya.

"Kendala cuaca yang membuat nelayan tidak bisa terlalu lama melaut. Biasanya mereka pulang melaut jam 12.00 WIB. Sekarang mereka pulang lebih awal pada jam 10.00-11.00 WIB," kata Kabid Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Mukomuko Rahmad Hidayat di Mukomuko, Rabu.

Ia menyebutkan ada sebanyak 177 unit kapal nelayan di Kecamatan Teramang Jaya. Kapal nelayan di wilayah tersebut rata-rata berukuran lima gross tonnage (GT).

Ia mengatakan, kondisi ini membuat hasil tangkapan nelayan di wilayah tersebut menjadi turun drastis dari biasanya.

Karena, katanya, nelayan yang bisanya melepaskan alat tangkapnya ke laut sebanyak lima hingga enam kali menjadi berkurang hanya dua hingga tiga kali selama melaut.

"Cuaca buruk ini sangat berpengaruh terhadap pendapatan nelayan di wilayah tersebut," ujarnya.

Padahal, katanya, saat ini sedang musim ikan dan udang tetapi nelayan di wilayah tersebut tetap memilih untuk menyelamatkan diri mereka dari gelombang tinggi.

Ia menyebutkan, gelombang di perairan laut daerah itu selama dua hari ke depan yakni tanggal 26-27 November 2015 masih setinggi dua meter atau sama dengan gelombang dua hari terakhir.

"Kami sudah sampaikan pesan tertulis kepada semua ketua kelompok nelayan agar selama dua hari kedepan tanggal 26 hingga 27 November ini mewaspadai gelombang yang masih setinggi dua meter," ujarnya. ***1***

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015