Haji, salah satu dari rukun Islam yang esensial, dikenal sebagai ibadah yang harus dilakukan sekurang-kurangnya sekali seumur hidup oleh umat Islam yang berada dalam kondisi memadai secara finansial dan fisik. Tahun ini, ibadah haji akan berlangsung dari 12 Mei hingga 10 Juni 2024 di Mekkah, Arab Saudi.
"Ibadah haji adalah momentum spiritual yang sangat kuat, di mana kita mengikuti jejak Nabi Ibrahim dalam menunjukkan ketaatan kepada Allah," ujar seorang pakar dari islamonline.net. Ritual ini tidak hanya menguji ketahanan fisik tetapi juga komitmen spiritual setiap Muslim.
Setiap tahun, antara dua hingga tiga juta pemeluk Islam dari seluruh dunia berkumpul di Mekkah untuk melakukan serangkaian ritual yang telah berlangsung sejak zaman Nabi Ibrahim. Para jemaah harus memenuhi syarat-syarat tertentu untuk dapat menunaikan ibadah haji:
1. Keislaman: Hanya umat Muslim yang dapat melakukan haji.
2. Baligh: Peserta harus cukup umur atau sudah mencapai usia dewasa.
3. Aqil: Keadaan mental yang sehat diperlukan untuk melaksanakan ibadah dengan penuh kesadaran.
4. Mahram bagi wanita: Wanita harus ditemani oleh mahram kecuali dalam kondisi tertentu yang diizinkan oleh syariat.
5. Kemampuan fisik dan finansial: Kemampuan untuk mendanai seluruh biaya perjalanan dan memiliki kondisi fisik yang memadai sangat esensial.
Baca juga: Pemprov Bengkulu minta jamaah calon haji maksimalkan istirahat
Baca juga: Persiapan keberangkatan haji Bengkulu tak ada kendala
Selama di Mekkah, jemaah melakukan Tawaf, mengelilingi Kabah sebanyak tujuh kali, yang menegaskan bahwa Allah adalah pusat kehidupan seorang Muslim. Ritual lainnya adalah Sai, di mana jemaah berjalan bolak-balik antara bukit Safa dan Marwah, mengenang pencarian air oleh Siti Hajar yang panik karena Nabi Ismail AS kecil menangis kehausan.
Pada puncak ibadah haji, jemaah berdoa di Padang Arafah dan mengharapkan pengampunan dosa, sebuah momen yang sering dianggap sebagai puncak dari ibadah haji. Kemudian, mereka melanjutkan mabit ke Muzdalifah dan Mina, mengumpulkan kerikil dan melakukan ritual lempar jumrah, yang mengingatkan pada perjuangan Nabi Ibrahim melawan godaan setan.
Dengan memahami proses dan syarat-syarat ini, jemaah haji dapat lebih mempersiapkan diri untuk melakukan ibadah yang tidak hanya memperkuat iman tetapi juga menunjukkan kesetiaan mereka kepada ajaran Islam.
Baca juga: Menag: 41 ribu orang jamaah lansia tunaikan ibadah haji tahun 2024
Baca juga: DPR RI apresiasi perbaikan layanan haji 2024
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024
"Ibadah haji adalah momentum spiritual yang sangat kuat, di mana kita mengikuti jejak Nabi Ibrahim dalam menunjukkan ketaatan kepada Allah," ujar seorang pakar dari islamonline.net. Ritual ini tidak hanya menguji ketahanan fisik tetapi juga komitmen spiritual setiap Muslim.
Setiap tahun, antara dua hingga tiga juta pemeluk Islam dari seluruh dunia berkumpul di Mekkah untuk melakukan serangkaian ritual yang telah berlangsung sejak zaman Nabi Ibrahim. Para jemaah harus memenuhi syarat-syarat tertentu untuk dapat menunaikan ibadah haji:
1. Keislaman: Hanya umat Muslim yang dapat melakukan haji.
2. Baligh: Peserta harus cukup umur atau sudah mencapai usia dewasa.
3. Aqil: Keadaan mental yang sehat diperlukan untuk melaksanakan ibadah dengan penuh kesadaran.
4. Mahram bagi wanita: Wanita harus ditemani oleh mahram kecuali dalam kondisi tertentu yang diizinkan oleh syariat.
5. Kemampuan fisik dan finansial: Kemampuan untuk mendanai seluruh biaya perjalanan dan memiliki kondisi fisik yang memadai sangat esensial.
Baca juga: Pemprov Bengkulu minta jamaah calon haji maksimalkan istirahat
Baca juga: Persiapan keberangkatan haji Bengkulu tak ada kendala
Selama di Mekkah, jemaah melakukan Tawaf, mengelilingi Kabah sebanyak tujuh kali, yang menegaskan bahwa Allah adalah pusat kehidupan seorang Muslim. Ritual lainnya adalah Sai, di mana jemaah berjalan bolak-balik antara bukit Safa dan Marwah, mengenang pencarian air oleh Siti Hajar yang panik karena Nabi Ismail AS kecil menangis kehausan.
Pada puncak ibadah haji, jemaah berdoa di Padang Arafah dan mengharapkan pengampunan dosa, sebuah momen yang sering dianggap sebagai puncak dari ibadah haji. Kemudian, mereka melanjutkan mabit ke Muzdalifah dan Mina, mengumpulkan kerikil dan melakukan ritual lempar jumrah, yang mengingatkan pada perjuangan Nabi Ibrahim melawan godaan setan.
Dengan memahami proses dan syarat-syarat ini, jemaah haji dapat lebih mempersiapkan diri untuk melakukan ibadah yang tidak hanya memperkuat iman tetapi juga menunjukkan kesetiaan mereka kepada ajaran Islam.
Baca juga: Menag: 41 ribu orang jamaah lansia tunaikan ibadah haji tahun 2024
Baca juga: DPR RI apresiasi perbaikan layanan haji 2024
Jamaah calon haji asal Indonesia kloter pertama tiba di Madinah
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024