Bupati Mukomuko, Provinsi Bengkulu, Sapuan menyatakan bahwa wilayah yang masih terpencil atau sulit dijangkau karena tidak ada jembatan kini tersisa hanya satu desa.
 
"Sampai hari ini kebanyakan desa-desa di kabupaten ini mudah dijangkau menggunakan kendaraan, memang masih ada yang tersulit satu desa, yakni Desa Lubuk Selandak, Kecamatan Teramang Jaya," kata Bupati Mukomuko Sapuan di Mukomuko, Selasa.

Baca juga: Bupati Mukomuko ajak masyarakat kuasai teknologi
 
Ia mengatakan, satu desa di Kecamaatan Teramang Jaya ini terpencil atau sulit dijangkau kendaraan bermotor karena belum ada jembatan penghubung menuju desa ini dengan desa dalam kecamatan ini maupun dengan Kecamatan Penarik.
 
Ia mengatakan, Insya Allah tahun ini ada kegiatan pembangunan jembatan penghubung Desa Lubuk Selandak dengan desa lain di dua kecamatan di daerah ini.
 
"Alhamdulillah, berkat perjuangan kami dengan Pemerintah Pusat, tahun ini kami dapat hibah material jembatan yang nilai mencapai Rp10 miliar," ujarnya.
 
Ia mengatakan, kalau menunggu APBD tidak mungkin pemerintah daerah mampu membangun jembatan dengan anggaran sebesar itu apalagi dengan struktur APBD seperti sekarang.

Baca juga: Masyarakat Mukomuko gelar syukuran atas pembangunan jalan
 
Ia yakin, kalau tahun ini pembangunan jembatan selesai, otomatis terhubunglah Kecamatan Teraman Jaya dengan Kecamatan Penarik dan warga di Desa Lubuk Selandak bisa terhubung dengan dua kecamatan ini.
 
"Kalau wilayah desa ini sudah terhubung berarti sudah tidak ada lagi desa dari sebanyak 148 desa di daerah ini yang terpencil dan sulit dijangkau, oleh kendaraan," ujarnya.
 
Ia mengatakan pemerintah daerah selama ini rutin menjalin komunikasi dengan Kementerian PUPR baik formal dan informal agar daerah ini mendapat perhatian dan anggaran untuk pembangunan sarana dan prasarana.
 
Sementara itu, ia mengatakan daerah ini tahun 2023 mendapatkan dana pembangunan daerah dengan skema instruksi presiden (inpres) untuk pembangunan jalan di tiga kecamatan daerah ini. (Adv)

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024